Klaim Asuransi Tak Kunjung Cair, Nasabah Datangi Kantor Bumiputera Magelang

TAGIH KLAIM : Nasabah program Mitra Beasiswa di PT Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 mendatangi kantor untuk emnagih klaim asuransi (Hadianto/wartamagelang.com)

MAGELANG (wartamagelang.com) Para nasabah program Mitra Beasiswa mendatangi kantor Cabang PT Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 di Jalan A Yani, Kota Magelang. Pasalnya, klaim asuransi yang dijanjikan belum juga dicairkan.

Salah satu nasabah,  Joko Purnomo, warga Perum Depkes, Kramat Utara, Magelang Utara, Kamis (11/02/2021) saat mendatangi kantor Bumiputera mengaku, dirinya telah menjadi nasabah sejak tahun 2007. Dirinya rutin membayar premi Rp 400 ribu per tiga bulan untuk program Mitra Beasiswa di PT Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912.

Dana klaim miliknya, dijanjikan cair pada tahun 2020 atau sebulan setelah polis berakhir. Namun sampai Oktober 2020, dirinya belum menerima kepastian mendapatkan kembali haknya.

“Itu rencananya buat anak saya masuk kuliah, tetapi yang diharapkan, tidak cair-cair,” katanya.

Joko menuturkan, saat polisnya berakhir, tidak sepeserpun uang masuk dari Bumiputera ke rekeningnya.

“Padahal, sesuai dengan nominal yang tertera, saya berhak mendapatkan klaim sekitar Rp 14 juta. Tidak hanya saya, tapi ada puluhan nasabah lain yang memberikan amanah ke saya untuk mencari informasi dan perkembangan soal klaim asuransi Bumiputera,” imbuhnya.

Joko menyebutkan, dia dan puluhan nasabah lain menggunakan grup WhatsApp untuk berkomunikasi. Ia berharap, dengan adanya pertemuan dan komunikasi pihak Bumiputera, puluhan nasabah ini tak perlu menggeruduk Kantor Bumiputera.

“Apalagi masih dalam suasana pandemi juga. Jadi di grup sepakat kalau saya yang mewakili untuk berkomunikasi dengan pihak Bumiputera di Magelang,” ucapnya.

Joko mengungkapkan, mayoritas nasabah mengikuti program Mitra Beasiswa. Rata-rata menunggu klaim sekitar Rp20 jutaan. Ada juga yang di bawah Rp10 juta.

“Selama ini, mereka juga membayar premi tergantung pada kesepakatan dengan Bumiputera. Ada yang per bulan, per tiga bulan, ataupun per semester. Sesuai kontrak,” jelasnya.

Nasabah lainnya, Haris Sanyoto mengaku seharusnya Maret 2020 lalu dia sudah mendapatkan pencarian Rp11 jutaan. Ia membayar premi sejak tahun 2010 lalu per tiga bulan sebesar Rp290 ribu.

“Sama beasiswa juga yang saya ambil. Tapi begitu dana itu terkumpul dan untuk anak sekolah, justru tidak bisa dicairkan, dengan alasan pihak Bumiputera yang sebenarnya tidak bisa kami terima,” tuturnya.

Sementara, Kepala Cabang Bumiputera 1912 Magelang, Budi Sutikno mengaku belum dapat menjanjikan kapan klaim asuransi dapat dicairkan. Menurutnya, manajemen Bumiputera di Kota Magelang sendiri saat ini belum lengkap.

“Organ-organ manajemen belum komplet. Baru ada Pelaksana Tugas (Plr) Direktur sehingga tidak bisa membuat kebijakan. Sudah kami usulkan ke Kantor Wilayah dan Kantor Pusat supaya lekas ada penambahan organ minimal Direktur Utama dan Komisaris. Barulah proses pencairan ini bisa dilakukan,” ujarnya.

Meski demikian, Budi menilai bahwa Bumiputera belum terjadi pailit atau kebangkrutan. Oleh karena itu, ia masih optimis beban pembayaran klaim ini akan tetap dicairkan ketika organ manajemen lengkap kembali ke depannya.

“Kalau bangkrut pasti ada police line-nya kan, atau tanda bahwa perusahaan ini disita. Tapi sejauh ini tidak ada. Kami pun masih ngantor seperti biasa. Jadi, kalau perusahaan ini terseok-seok iya, tetapi kalau bangkrut tidak,” jelasnya (coi/aha)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)