Ditengah Aksi Unjukrasa, Polisi Amankan Lima Anak Pelajar SMK
MAGELANG (wartamagelang.com) – Pihak kepolisian mengamankan sebanyak lima orang anak pelajar usia SMK ditengah-tengah aksi unjukrasa, Selasa (13/10/2020). Diduga, kelimanya akan menyusup ditengah aksi dan membuat kericuhan.
Penangkapan ini didasarkan dengan anggota kepolisian yang berjaga dan menanyakan maksud kelima orang tersebut. Namun kelimanya berusaha kabur dan langsung diamankan petugas.
“Kita tangkap didepan, disini, dilokasi ini. pagi-pagi. Mereka mengaku anak STM, mereka menunjukkan undangan-undangan untuk datang kesini, dan mereka bukan kelompok mahasiswa,” kata Kapolres Magelang Kota AKBP Nugroho Ary Setyawan, Selasa (13/10/2020) disela-sela pengamanan aksi unjukrasa.
Saat disinggung mengenai keterkaitan dengan #STMBergerak, Nugroho mengaku belum mengetahui secara khusus. Namun saat dikonfirmasi mengenai kode khusus untuk datang di aksi unjukrasa, Nugroho mengakuinya.
“Ada kode khusus, tapi spesifiknya saya belum baca tadi. Namun sekilas, supaya mereka tidak menjadi korban apabila ada anarkisme. Kita amankan di Polres. Kan ini jam sekolah nih, jelas ada himbauan untuk jam sekolah ini. Tetapi kok malah keluyuran, ini kan ada tanggungjawab kita bersama, langkah preemtif, langkah preventif. Bersama dengan Dinsos, kita komunikasikan, untuk bagaimana pembinaan anak-anak lima ini,” imbuhnya.
Terkait dengan kelanjutan 149 anak-anak yang diamankan pada aksi Jum’at (09/10/2020), Nugroho menjelaskan, bahwa saat ini pihaknya focus menyelamatkan anak-anak. Para orangtua, kata Nugroho, diminta datang ke Polres Magelang Kota untuk menjemput dan menandatangani berita acara.
Saat disinggung mengenai kenaikan statusnya, Nugroho mengaku belum ada kenaikan status. Begitu pula saat ditanyakan apakah ada yang mengarah pada tindak pidana, Nugroho mengaku belum ada ke arah situ.
“Semua sudah dipulangkan. Nanti kita akan undang lagi, untuk proses penyelidikan. Kita panggil lagi sebagai saksi, sehubungan dengan peristiwa kemarin. Karena kemarin jelas, ada tindak pidana disitu. Kita ingin tahu, siapa pelaku yang pertama, kan tentu pelaku pengrusakaan. Kita juga ingin tahu inisiatornya,” tukasnya (coi/aha)