Cakupan Vaksinasi Covid-19 Terbaik V Se-Jateng, Kota Magelang Terima Penghargaan
MAGELANG (wartamagelang.com) – Angka capaian vaksinasi Covid-19 tahap I di Kota Magelang tercatat 89,63 persen. Capaian ini menempatkan Kota Magelang sebagai peringkat V peraih kinerja cakupan vaksinasi Covid-19 tahap I tingkat provinsi Jawa Tengah.
Capaian Kota Magelang ini langsung disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kepada Pemkot Magelang secara virtual pada Senin (01/02/2021) di sela rapat koordinasi penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Tengah. Wakil Wali Kota Magelang Windarti Agustina menghadiri acara tersebut di ruang Command Center Setda Kota Magelang.
Hal ini dibenarkan Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang dr Majid Rohmawanto, Selasa (02/02/2021). Majid menyebutkan, berdasarkan data terakhir per 28 Januari 2021, Kota Magelang berhasil meraih angka capaian vaksinasi Covid-19 tahap I sebanyak 89,63 persen. Capaian ini menempatkan Kota Magelang pada peringkat ke-2 vaksinasi tingkat nasional.
“Vaksinasi yang diinstruksikan Gubernur Jateng 25-28 Januari 2921, kita dapat penghargaan dari Gubernur karena capaian partisipasi 75 persen dalam 3 hari. Kemudian capaian partisipasi selama 4 hari sebanyak 89,63 persen, jadi peringkat 2 se Indonesia,” katanya.
Majid menuturkan, pada tahap I ini, Kota Magelang mendapat 7.280 dosis vaksin dari Pemprov Jawa Tengah. Adapun pelaksanaan vaksinasi, kata Majid, telah dilakukan selama 4 hari, 25-28 Januri 2021.
Majid menyebutkan, dalam rentang waktu tersebut, sebanyak 2.754 orang dari 3.615 peserta vaksinasi dari sumber daya manusia kesehatan (SDMK) dan tokoh publik telah disuntik vaksin Covid-19. Namun demikian, kata Majid, ada 486 orang gagal divaksin dan 61 orang ditunda karena tidak lolos saat uji skrining.
”Yang batal ada 486 orang dan tunda 61 orang. Yang batal itu artinya tidak lolos skrining secara tetap, karena pernah positif, punya kormobid. Sedangkan yang tunda ini karena baru demam, flu, tensi naik, dan faktor lainnya,” sebutnya.
Menurut Majid, vaksinasi Covid-19 berbeda dengan imunisasi biasa. Pasalnya, seleksi atau tahapan pendataan dilakukan secara ketat, bahkan menggunakan aplikasi digital.
”Peserta harus mendaftarkan ke sistem, jika tidak masuk, jadi tidak pusat. Ada 16 pertanyaan di dalam aplikasi itu, sehingga calon yang divaksin harus menjawab dengan penuh kejujuran,” ujarnya.
Majid juga memastikan, berdasarkan data Dinkes Kota Magelang, para penerima vaksinasi tahap pertama di Kota Magelang, rata-rata tidak mengalami Kejadian Ikutan PascaImunisasi (KIPI) yang berarti. Dengan vaksinasi, kata Majid, diharapkan dapat membentuk antibodi dari dalam tubuh sehingga penyebaran Covid-19 bisa ditekan.
Sebagai informasi, skor epidemiologi Kota Magelang periode Minggu 56, 24-30 Januari 2021 adalah 2,16. Angka ini menunjukkan bahwa Kota Magelang masih berada di zona orange atau risiko sedang penularan Covid-19. Pemkot Magelang optimistis skor akan membaik karena selama pelaksanaan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tren kasus sebaran aktif Covid-19 cenderung menurun (coi/aha)