Aktivitas Gunung Merapi Semakin Tinggi, Warga Dusun Babadan 2 Putuskan Kembali Mengungsi
MAGELANG (wartamagelang.com) – Tingginya aktivitas Gunung Merapi, membuat sekitar 200 warga Dusun Babadan 2 Desa Paten, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Kamis (07/01/2020) kembali ke pengungsian di Tempat Evakuasi Akhir ( TEA) Desa Mertoyudan, Kecamatan Mertoyudan. Pasalnya warga juga sering mendengar gemuruh dan bahkan getaran dari Gunung Merapi.
Proses evakuasi warga Dusun Babadan 2 kategori rentan menggunakan puluhan mobil ambulan dari berbagai organisasi dan instansi. Truk besar milik Kodim 0705/Magelang yang sudah disiapkan, terpaksa harus menunggu di jalan masuk Dusun Babadan 2. Sebab kondisi jalan dusun yang cukup sempit dengan tanjakan cukup curam. Awalnya, rencana keberangkatan warga pukul 12.00 WIB. Hujan yang cukup deras, membuat proses keberangkatan dilakukan pukul 13.30 WIB.
Kepala Dusun Babadan 2, Sudarno mengatakan, para pengungsi dari dusun yang berjarak hanya 5 kilometer dari puncak Merapi tersebut, sebenarnya baru seminggu lalu meninggalkan pengungsian di Desa Mertoyudan. Adapun alasan mereka pulang kembali ke rumahnya masing-masing, karena mengalami kejenuhan selama di pengungsian sejak awal November 2020 kemarin.
“Sebenarnya kami baru seminggu lalu pulang dari lokasi pengungsian di Mertoyudan. Dan, kini memilih mengungsi kembali karena Merapi mengalami peningkatan,” ujarnya.
Sudarno menuturkan, warga disini sering mendengar gemuruh dari Gunung Merapi. Bahkan, menurut Sudarno, beberapa waktu yang lalu getaran cukup keras dirasakan warga.
“Gemuruh sering terdengar dari sini. Akhirnya warga sepakat kembali mengungsi, terlebih setelah ada sosialisasi dari BPPTKG. Sekitar ada 200 warga rentan yang terdiri dari lansia, perempuan, anak-anak, balita, dan disibalitas,” tuturnya.
Camat Dukun, Amin Sudrajad di sela-sela memantau proses evakuasi warga Dusun Babadan 2, Desa Paten, menjelaskan, dengan mengungsinya kembali 200 warga dari Dusun Babadan 2, hingga saat ini tinggal satu dusun saja yang warganya belum mengungsi. Untuk dusun tersebut, kata Amin, Dusun Batur Ngisor yang berjumlah 120 orang yang termasuk kelompok rentan belum mengungsi.
“Rekomendasi BPPTKG, ada sembilan dusun dari tiga desa di Kecamatan Dukun yang masuk kawasan rawan bencana (KRB) III Merapi, saat ini tinggal satu dusun yang warganya belum mengungsi. Yakni, Dusun Batur Ngisor, Desa Ngargomulyo,” imbuhnya.
Amin mengatakan, tersebut hingga saat ini tercatat sebanyak 120 orang yang masuk kelompok rentan dan harus mengungsi terlebih dulu. Menurutnya, warga di Dusun Batur Ngisor tersebut memilih belum mengungsi dengan alasan hingga saat ini masih menunggu hasil musyawarah dengan pihak terkait yakni pemerintah desa setempat .
Amin menuturkan, untuk warga dari Dusun Babadan 2, setelah mendapatkan sosialisasi dari BPPTKG Jogjakarta dua hari lalu, langsung memilih kembali ke pengungsian di TEA Desa Mertoyudan,.
“Setelah mendapatkan sosialisasi dari BPPTKG Jogjakarta mengenai kondisi Gunung Merapi yang terus mengalami peningkatan, akhirnya 200 orang kelompok rentan dari Dusun Babadan 2 ini mau untuk kembali ke pengungsian,” tandasnya (ang/aha)