Masuk Zona Merah, Gugus Tugas Kabupaten Magelang Gencarkan Swab Massal
MAGELANG – Masuknya Kabupaten Magelang sebagai zona merah covid-19 langsung disikapi Gugus Tugas. Secara massif, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Magelang pun menggencarkan tes swab di wilayah Kabupaten Magelang.
Koordinator Bidang Operasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Magelang Retno Indriastuti, Jumat (25/9/2020), dalam press conference penanganan Covid-19 di Command Center Pemkab Magelang mengatakan swab terutama menyasar kepada ibu hamil dan warga dengan komorbid. Pihaknya mengintensifkan tes swab secara massif dengan target per hari minimal terdapat 186 sampel.
Kemudian dalam seminggu, kata Retno, sebanyak 1.301 sampel. Hingga saat ini menurutnya, sampel yang di test di angka 5.220.
“Kami melakukan swab massif ini. Target per hari itu minimal 186 sampel. Atau 1.301 per minggu. Sebanyak 1.301 itu analogi satu per seribu penduduk. Sampai sekarang sudah 5.220 sampel dan dari sisi target tercapai,” katanya,.
Retno mengakui bahwa setelah tes swab massif, maka konsekuensinya kasus konfirmasi mengalami peningkatan signifikan. Bahkan menurut Retno, sebagian besar kasus konfirmasi baru berasal dari tes swab massif dan tracing kontak erat yang telah dilakukan.
Retno menuturkan, untuk sasaran swab tes adalah kontak erat dari konfirmasi positif, para ibu hamil muda dan penduduk dengan penyakit penyerta atau komorbid. Bahkan untuk kelompok lansia, menurut Retno, begitu mendominasi dalam tes ini.
“Yang penduduk dengan komorbid memang mobilisasinya tak tinggi. Namun, ibu hamil karena masih muda, masih beraktivitas seperti biasa. Kelompok lansia lebih banyak di sini. kontak erat konfirmasi positif berasal dari kontak erat, maupun dari dirawat di rumah sakit. Sesegera mungkin temukan dengan massif swab. Di mana saja. Di kelompok-kelompok rentan, ketemu lumayan banyak. Ibu hamil, comorbid, dan potensi terjadi kasus covid, setelah temukan kita tangani,” tandasnya.
Retno mengaku, swab tes yang dilakukan pihaknya tidak tahu akan terus dilakukan sampai kapan. Nmaun demikian, kata Retno, swab tes didukung penuh dari sisi anggaran, sehingga tes swab berjalan dengan lancar.
“Konsekuensi ketemu banyak. Penambahan positif berasal dari swab masif dan hasil kontak erat. Sampai kapan? terus kita lakukan. Belum ada sampai kapan berhentinya. Kuncinya, Jangan ada kasus baru. ketemu kasus, jangan sampai dia menularkan kepada yang lain. Tetap tiga M, mengenakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan. Begitu juga menjaga makanan, imunitas,” tukasnya (coi/aha)