Komunitas Sisaima, Komunitas Sinau Bonsai Magelang, Hobi yang Menyejukkan

Komunitas Sisaima, Komunitas Sinau Bonsai Magelang, Hobi yang Menyejukkan

Magelang (wartamagelang.com) – Bonsai, sebuah kata serapan dari bahasa Jepang yang mempunyai makna tanaman atau pohon yang dikerdilkan di dalam pot dangkal dengan tujuan membuat miniatur dari bentuk asli pohon besar yang sudah tua di alam bebas. Istilah bonsai juga dipakai untuk seni tradisional  Jepang dalam pemeliharaan tanaman atau pohon dalam pot dangkal, dan apresiasi keindahan bentuk dahan, daun, batang, dan akar pohon, serta pot dangkal yang menjadi wadah, atau keseluruhan bentuk tanaman atau pohon.

Komunitas Sisaima, yang akronim dari Sinau Bonsai Magelang, adalah komunitas para pemerhati, pencinta, perawat, bahkan pebisnis dari bonsai yang ada di Magelang. Menurut promotor Sisaima, Andri Topo, Sisaima sudah ada sejak tahun 2012, tapi masih berbentuk kelompok pemerhati alam, dan juga berawal dari keprihatinan mengenai eksploitasi alam. Banyak orang beranggapan bahwa pebonsai itu mengambil tanaman dari alam, padahal bonsai itu bisa berasal dari stek, biji, cangkok dll. Dari situlah muncul ide untuk saling berbagi ilmu mengenai bonsai, dan sinaunya. ” Ilmu itu kalau diberikan tidak mengurangi ilmu yang memberikan, ” kata Andri Topo. “Kemudian dari keprihatinan itulah maka Sisaima dikukuhkan tahun 2019 dan berharap mulai eksis sebagai wadah belajar tentang alam, khususnya bonsai, ” tambahnya.

Anggota Sisaima tidak dibatasi, siapapun boleh ikut belajar tentang bonsai. Disini ada diskusi, pameran, apresiasi karya, workshop, observasi alam, dll. semua mengenai bonsai. Dan saat ini anggota tetap Sisaima ada 15 orang dari Kota dan Kabupaten Magelang. Tapi banyak yang belajar di Sisaima waktu ada workshop, dan saat ini sudah ada 2 generasi yang sudah belajar bonsai.

Workshop Sisaima bersama Andri Topo (foto: Choki)

Workshop Sisaima bersama Andri Topo (foto: Choki)

“Ciri-ciri pohon yang bisa dibuat bonsai itu ada 5, yaitu berakar tunggang, berbatang keras, bercabang, berumur panjang dan diprioritaskan daun bisa mengecil, ” kata Andri Topo. “Kalau secara komersil bonsai terbagi menjadi bonsai kontestan, itu biasanya bonsai yang bersertifikat, kemudian bonsai cantik dan asri yang cuma sekedar tanaman hias, dan terakhir bonsai taman yang penunjang keasrian sebuah taman, semua ini karena bonsai adalah seni botani, seperti lukisan,  seni melukis dengan tanaman hidup, di bonsai juga ada gaya realis, surealis dll” tambahnya.

Sebelum ada covid-19, para anggota Sisaima berkumpul seminggu sekali, tapi sekarang lebih banyak ke diskusi di grup WA. Saat ini Sisaima beralamat di Studio Ngumpet yang berada di Sekaran, Banyurojo, Mertoyudan, Kabupaten Magelang. (wq)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)