Kelenteng Liong Hok Bio Magelang, bukan Sekadar Tempat Ibadah
Magelang (wartamagelang.com) – Kelenteng Liong Hok Bio Magelang sudah berkiprah sejak tahun 1864 kala didirikan oleh Bhe Tjok Lok. Hal ini akhirnya mempermudah masyarakat Tionghoa untuk bersembayang dan beraktivitas.
Mengutip dari majalah Tri Budaya edisi 32 September 1956, diceritakan bahwa di masa itu orang Tionghoa masih banjak jang sujut di kelenteng, setiap hari raya Imlik jang datang di Kelenteng Liong Hok Bio Magelang banyak sekali.
Tak hanya itu, setiap ada perkawinan bisa dikatakan hampir semua pengantin dari masyarakat Tionghoa datang sembahyang di kelenteng itu.
Bahkan setiap hari sembahyang Boto (Tiong Gwan) di kelenteng dan di Alun-alun mesti diadakan sembahyang rebutan secara besar-besaran jang menelan beaya yang tidak kecil.
Tapi waktu itu ‘Tongpao’ ada banyak dan memiliki rasa dermawan, hingga seringkali uang sumbangan terkumpul banyak, sampai bisa dikumpulkan dan dibelikan sebuah rumah milik Liong Hok yang terletak di Jalan Pemuda No. 53 s/d No. 59 Pecinan.
Urusan rumah ini lalu diserahkan kepada Kong Kwan Magelang, hingga sampai pada tahun 1906 THHK (Tiong Hoa Hwa Kween) dapat didirikan, rumah tersebut lantas diserahkan dan sewanya untuk menyokong kegiatan sekolah.
Pada tahun 1948 KKH (Khong Kauw Hwee) telah didirikan untuk sekian kalinya, lalu ruangan kelenteng dipakai untuk pertemuan. Pada tahun 1952 KKH telah diganti namanya dengan Sam Kauw Hwee dan menggabungkan diri dengan GSKI (Gabungan Sam Hauw Indonesia).
Dalam tahun 1953 SKH telah mendapat sokongan dari GSKI yaitu kelebihan uang muktamar sebesar Rp. 2259,85 ditambah lagi dengan sokongan dari beberapa pihak.
Ruangan kelenteng telah bisa diperbaiki hingga tempat untuk pertemuan bisa jadi lebih lebar, hal ini karena sokongan material dari berbagai pihak termasuk perabot yang membuat semakin lengkap.
Bahkan pengurus Kelenteng Liong Hok Bio dan Sam Kauw Hwee bisa bekerja sama dengan erat termasuk dalam perayaan hari ulang tahun ke 90 tahun 1954.
(bgs)