Metaverse Kawasan Manunggal Jaya Borobudur Resmi Dilaunching

LAUNCHING RESMI : Pj Bupati Magelang Sepyo Achanto saat melaunching secara resmi Metaverse Kawasan Manunggal Jaya Borobudur (Dok Prokompim Kab Magelang)

MAGELANG (wartamagelang.com) Metaverse Kawasan Manunggal Jaya Borobudur, resmi dilaunching oleh Pemkab Magelang, Selasa (30/4/2024). Launching ini dilaksanakan di Taman Buah Karangrejo, Kecamatan Borobudur.

Metaverse Kawasan Manunggal Jaya Borobudur ini hasil kolaborasi antara Pemkab Magelang bekerjasama dengan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Kemendikbud serta Universitas Muhammadiyah Magelang.

Hadir Pj Bupati Magelang Sepyo Achanto bersama Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Prof. Dr. Paiman Raharjo, Direktur Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Harlina Sulistyorini, Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang, Adi Waryanto, Rektor Universitas Muhammadiyah Magelang Liliek Andriani, jajaran forkopimda, Kepala OPD, BUMN dan pemangku kepentingan lainnya.

Pj Bupati Magelang, Sepyo Achanto menyampaikan, Kabupaten Magelang memiliki 367 Desa dan 5 Kelurahan yang tersebar di 21 Kecamatan dengan karakteristik dan potensi masing-masing. Setiap desa memberikan kontribusi yang tidak kecil dalam membangun identitas dan kesejahteraan Kabupaten Magelang secara keseluruhan.

“Tidak hanya melihat angka, tetapi potensi yang dapat dikembangkan untuk pembangunan desa dan kawasan perdesaan merupakan hal yang sangat penting bagi Pemerintah Kabupaten Magelang,” kata Sepyo.

Sepyo menuturkan, Kabupaten Magelang telah dibentuk 5 kawasan perdesaan, yakni Kawasan Perdesaan Ekowisata Manunggal Jaya Kecamatan Borobudur, Kawasan Perdesaan Eduwisata Kecamatan Ngablak, Kawasan Perdesaan Merapi Edupark Kecamatan Dukun, Kawasan Perdesaan Agropolitan Pertanian Kecamatan Ngluwar, dan yang terbaru adalah Kawasan Perdesaan Umpak Sumbing Kecamatan Bandongan.

Pengembangan Kawasan Perdesaan Manunggal Jaya Kabupaten Magelang bergayung sambut dengan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yang berinisiatif melakukan pengembangan Kawasan Manunggal Jaya dengan pemanfaatan dana Matching Fund Diksi dari Kemendikbud bekerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Magelang, berbentuk pembangunan Metaverse Kawasan Manunggal Jaya.

“Tentunya Pemerintah Kabupaten Magelang menyambut baik Pembangunan Metaverse tersebut melalui peran aktif Bappeda dan Litbangda, Dispermades Kabupaten Magelang, dan dinas-dinas terkait lain yang tergabung dalam TKPKP Kabupaten Magelang,” imbuh Sepyo.

Sepyo berharap, dengan adanya wahana metaverse ini, kawasan manunggal jaya dapat memanfaatkannya dengan optimal, diantaranya melalui atraksi, visualisasi, promosi dan pemasaran produk-produk Kawasan Manunggal Jaya secara virtual, sehingga bisa menjangkau pangsa pasar yang lebih luas untuk mendobrak perekonomian di Kabupaten Magelang.

Sementara itu, Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Prof. Dr. Paiman Raharjo menyampaikan, Kementerian Desa PDTT mempunyai tugas untuk mendorong BUMDesa bersama yang telah berbadan hukum untuk mengembangkan aktivitas ekonominya sehingga dapat meningkatkan pendapatan baik untuk unit usaha maupun masyarakat di desa.

“Inovasi platform Metaverse untuk level BUMDesa bersama yang di buat di KPPN Manunggal Jaya merupakan pelopor unit jenis usaha ekonomi digital. Ekonomi digital merupakan kegiatan yang melibatkan teknologi digital sebagai proses kunci bisnis yang lebih efisien dan diharapkan dapat terus berinovasi demi mendorong pertumbuhan ekonomi,” ucap Paiman.

Platform Metaverse yang telah diselesaikan oleh Universitas Muhammadiyah Magelang merupakan fase satu yang akan menjadi trigger pengembangan konsep ecotourism selanjutnya. Masih diperlukan fase selanjutnya dan terbuka kesempatan dimitrakan dengan berbagai stakeholder.

“Keterlibatan Kemendesa di KPPN Manunggal Jaya sudah dilakukan sejak 2016 dengan berbagai afirmasi yang masuk ke KPPN Manunggal Jaya ditambah lagi dengan kegiatan yang dilakukan saat ini menjadi pelopor ekonomi pariwisata digital (ecotourism) metaverse,” bebernya.

Paiman juga mengatakan, nantinya dengan adanya Metaverse ini masyarakat yang tidak bisa naik ke Candi Borobudur atau keliling bisa menggunakan alat ini untuk melihat dan menyusuri melalu visual. Sehingga dengan adanya trobosan ini bisa menjadi jauh lebih baik dan bisa meningkatkan ekonomi yang ada di sekitar Kabupaten Magelang (ang/aha)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)