Masa Tanggap Darurat Bencana Gunung Merapi Kembali Diperpanjang

AKTIVITAS TINGGI : Gunung Merapi yang saat ini aktivitas tinggi dilihat dari Dusun Babadan 2 Desa Paten Kecamatan Dukun yang berjarak 5 km (Hadianto/wartamagelang.com)

MAGELANG (wartamagelang.com) Pemerintah Kabupaten Magelang kembali memperpanjang masa status tanggap darurat bencana Gunung Merapi. Status tanggap darurat bencana ini berlaku mulai 16 Januari sampai 14 Februari 2021.

Hal ini dibenarkan oleh Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang Edy Susanto, Rabu (20/01/2021) saat dikonfirmasi. Perpanjangan ini, kata Edy, tertuang dalam Keputusan Bupati Magelang Nomor: 180.182/9/KEP/46/2021 tentang perpanjangan status tanggap darurat bencana Gunung Merapi. Menurutnya, perpanjangan status tanggap darurat bencana Gunung Merapi di Kabupaten Magelang ini telah dilakukan selama lima kali sejak November 2020 lalu.

“Iya diperpanjang tanggap daruratnya. Status Merapi masih Siaga, ya masih diperpanjang karena itu akan memudahkan mengantisipasi apapun yang terjadi. Apapun yang terjadi dengan Merapi kita sudah punya landasan formal bertindak dalam situasi darurat,” katanya.

Edy mengatakan, perpanjangan status tanggap darurat Gunung Merapi berlaku selama 30 hari kedepan. Masa berlaku, menurutnya, dimulai sejak 16 Januari lalu.

“Berlaku mulai 16 Januari sampai 14 Februari 2021 mendatang,” ungkapnya.

Untuk diketahui, Pemkab Magelang telah lima kali memperpanjang masa tanggap darurat bencana Gunung Merapi. Hal ini dilakukan sejak Gunung Merapi menunjukkan peningkatan aktivitas sejak November 2020 lalu.

Masa tanggap darurat bencana Gunung Merapi pertama kali berlaku pada 6 November-30 November 2020. Kemudian pada 1 Desember-14 Desember 2020, ketiga 15 Desember-31 Desember 2020, dan keempat kalinya pada 1-15 Januari 2021. Berikutnya yang kelima, berlaku mulai 16 Januari sampai 14 Februari 2021.

Saat disinggung mengenai total jumlah pengungsi, Edy menyebutkan, total ada 462 jiwa di tiga titik lokasi pengungsian. Seluruh pengungsi dari Dusun Banaran dan Gondangrejo, Desa Keningar, Kecamatan Dukun, kata Edy, ada 37 jiwa kembali ke rumah masing-masing.

“Rinciannya untuk Desa Krinjing ada 121 jiwa di Gedung Balai Desa Deyangan Kecamatan Mertoyudan. Lalu pengungsi dari Desa Paten sebanyak 341 jiwa yang tersebar di TEA Desa Banyurojo dan TEA Desa Mertoyudan. Untuk Dusun Babadan I ada 265 jiwa di TEA Desa Banyurojo Kecamatan Mertoyudan, dan Dusun Babadan II ada 76 jiwa di TEA Desa Mertoyudan Kecamatan Mertoyudan,” ungkapnya (coi/aha)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)