Pastikan Bebas Covid-19, Pengungsi dari Desa Keningar Jalani Rapid Tes
MAGELANG (wartamagelang.com) – Ratusan pengungsi dari warga Desa Keningar, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Minggu (08/11/2020) tiba di tempat pengungsian Desa Ngrajek, Kecamatan Mungkid. Sambil dilakukan pendataan, ratusan pengungsi ini langsung menjalani rapid test untuk memastikan bebas covid-19.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang Edi Susanto, Minggu (08/11/2020) mengatakan, para pengungsi dari Desa Keningar sampai sekitar pukul 11.00 WIB. Dari data yang ada, kata Edi, jumlah pengungsi dari Desa Keningar sendiri telah mencapai kurang lebih 200 orang.
“Tadi masih 117 sekarang sudah diatas 200 orang dan nanti akan kita update terus melalui posko. Warga Desa Keningar di tampung di dua titik, yakni di SD Negeri Ngrajek 1 dan di rumah kepala desa Ngrajek,” katanya.
Edi mengungkapkan, pihaknya melihat ada beberapa warga yang kurang sehat (sakit) saat proses evakuasi. Untuk itu, kata Edi, untuk warga yang kurang sehat langsung dirujuk ke RSUD Merah Putih agar mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. Sedangkan bagi warga yang sehat, kata Edi, harus tetap dilakukan pengecekan kesehatan dan juga rapid test untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.
Edi menghimbau kepada warga lainnya yang berada pada KRB III untuk tetap tenang sambil memantau perkembangan Merapi dari sumber yang terpercaya yakni BPPTKG. Meski demikian, warga juga harus tetap waspada manakala sewaktu-waktu terjadi erupsi.
“Tadi beberapa warga desa lainnya juga bertanya apakah mereka juga perlu mengungsi. Maka saya berikan penjelasan dan menjalin komunikasi dengan mereka agar tidak bingung,” jelasnya.
Sementara Sekretaris Dinas Kesehatan Sunaryo menyebutkan, pihaknya telah melakukan rapat internal untuk mengurangi transmisi dampak Covid-19 dalam proses pengungsian. Warga pengungsi, kata Sunaryo, harus melakukan rapid tes sebelum masuk ke tempat pengungsian. Bagi warga yang hasilnya reaktif, menurutnya, akan langsung dirujuk ke RSUD Merah Putih dengan kapasitas 33-40 tempat tidur.
“Sampai saat ini di KRB III insyallah logistik dari Dinas Kesehatan sudah mencukupi. Untuk beberapa warga pengungsi yang teridentifikasi reaktif kemarin sudah dilakukan swab, namun kami juga masih menunggu hasilnya karena butuh waktu 2-3 hari,” tukasnya (coi/aha)