Lilik Andriyani Dilantik Jadi Rektor Unimma Melalui Mekanisme PAW
MAGELANG (wartamagelang.com) – Lilik Andriyani akhirnya resmi dilantik menjadi Rektor Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma) yang baru periode 2020-2024. Ia dilantik sebagai rektor dengan mekanisme pergantian antarwaktu menggantikan rektor lama (alm) Suliswiyadi yang meninggal pada 29 Mei silam.
Rektor Unimma Lilik Andriyani dalam sambutannya di Auditorium Kampus 1 Unimma Magelang, Sabtu (30/10/2021) mengatakan, banyak sekali tantangan yang harus direspon secara komprehensif dalam waktu dekat. Yakni, mulai dari menjaga kualitas pendidikan di masa pandemi ini dan juga pemenuhan target kinerja dalam empat tahun mendatang.
“Pandemi Covid-19 yang belum ada akhirnya tersebut , secara signifikan mengubah cara belajar sehingga membutuhkan bentuk sistem belajar yang paling ideal dan efektif,”katanya.
Lilik menuturkan, pemenuhan target kinerja empat tahun mendatang terus akan dilakukan, sehingga Unimma mampu mencapai predikat unggul dan menjadi pilihan di hati masyarakat.
Lilik memastikan, pada kondisi disrupsi industri yang begitu pesat dan juga hidup pada kondisi volatility, uncertainty, complexity , ambiguity, kemampuan mengelola perubahan dan beradaptasi adalah kunci dalam menghadapi tantangan di era revolusi industri 4.0.
“Inovasi menjadi tonggak organisasi agar tidak hanya survive, tetapi juga tetap relevan di tengah kemajuan sains dan teknologi yang tidak lagi dapat dibendung. Sehingga, banyak sekali tantangan yang harus direspon secara komprehensif dalam waktu dekat,”imbuhnya,
Lilik dalam kesempatan tersebut menginginkan Unimma bisa menjawab banyak tuntutan dan kebutuhan masyarakat sehingga eksistensi kampus dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Kami juga perlu menjawab kebijakan baru Kampus Merdeka-Merdeka Belajar melalui redesign kurikulum dan penguatan kerja sama dengan dunia usaha dunia industri (DUDI) sehingga mampu menghasilkan lulusan yang berdaya saing. Selain itu, internasionalisasi melalui Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) juga tidak terelakkan sehingga perlu direspon dengan baik,” tandasnya.
Lilik menjelaskan, amanah tersebut merupakan suatu kehormatan dan bukanlah amanah yang ringan. Pasalnya, Unimma merupakan salah satu perguruan tinggi Muhammadiyah (PTM) yang terus berusaha tumbuh dan berkembang sehingga menjadi kebanggaan warga Muhammadiyah dan masyarakat Indonesia.
“Oleh karena itu dengan sekuat tenaga dan sebaik-baiknya, saya akan berupaya melaksanakan amanah dan tanggung jawab ini. Tentunya dengan kolaborasi, komitmen, kebersamaan, dan dukungan dari seluruh civitas akademika Unimma. Kami harus terus menguatkan jalinan kebersamaan, untuk membangun kampus ini, menjadi universitas yang unggul dan Islami,” imbuhnya.
Lilik menuturkan, dengan kebersamaan menjadi superteam, sehingga tidak perlu ada superman di Unimma. Karena, menurut Lilik, superman bisa dikalahkan oleh superteam, yaitu tim yang solid dan kuat.
“Kami yakin, dengan sinergi ini, apa yang dicita-citakan, insyaallah akan dapat terwujud. Dengan sinergi ini, efisiensi dan efektivitas layanan pendidikan pun dapat tercapai,” ujar Lilik.
Sementara, Ketua Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Lincolin Arsyad menyampaikan bahwa tantangan dan pekerjaan rumah di kalangan akademisi semakin banyak yang akan dihadapi, utamanya saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19.
Lincolin menerangkan, pandemi covid-19 yang sudah berlangsung hampir dua tahun ini juga menutup perubahan gaya hidup manusia. Untuk itu, ia meminta kepada seluruh civitas akademika Unimma untuk bisa memberitahukan bagi para mahasiswanya.
Menurutnya, keberhasilan pendidikan di perguruan tinggi sangat tergantung pada kemampuan para dosennya. Sehingga, para dosen harus mumpuni dalam bidangnya.
Ia menegaskan, selain tantangan tersebut, Universitas Muhammadiyah Magelang juga dituntut untuk bisa menjalin kerjasama dengan pihak-pihak lain, sehingga bisa lebih maju. Dan kalangan civitas akademika harus berjuang keras (ang/aha)