Desa Didorong Maksimalkan Potensi Wisata Secara Terpadu

BERI ARAHAN : Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang Adi Waryanto memberikan arahan pada Rakor Nasional Pembudayaan Literasi, Inovasi, dan Kreativitas Berbasis Desa (Dok Prokompim Kab Magelang)

MAGELANG (wartamagelang.com) Potensi wisata yang ada di desa harus mampu dikelola secara terpadu dan maksimal. Untuk itu, pengelolaan dan pengembangan kepariwisataan di desa tetap berbasis kebudayaan local.

Hal itu dikatakan Bupati Magelang diwakili Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang, Adi Waryanto saat memberikan arahan pada Rapat Koordinasi Nasional Pembudayaan Literasi, Inovasi, dan Kreativitas Berbasis Desa Dengan Tema Potensi Desa Wisata Borobudur “Peluang dan Tantangan” di Hotel Atria, Magelang, Kamis (13/10/2022).

Adi menyampaikan, Kabupaten Magelang merupakan salah satu dari 35 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah yang secara geografis dikelilingi oleh pegunungan dan perbukitan. Dengan kondisi tersebut, menjadikan desa-desa yang ada di Kabupaten Magelang berpotensi untuk mengembangkan pariwisata melalui potensi alamnya.

“Potensi wisata di desa apabila mampu dikelola melalui pendekatan pembangunan kepariwisataan berkelanjutan secara terpadu, sangat dimungkinkan dapat memberi nilai tambah tidak saja dari aspek ekologis, edukatif, dan aspek sosial budaya, tetapi juga nilai tambah dari aspek rekreatif dan aspek ekonomis yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat, sekaligus meminimalisir tingkat kemiskinan,” katanya.

Adi mengatakan, Pemkab Magelang melalui Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga, terus mendorong pemberdayaan desa wisata dengan pengelolaan dan pengembangan kepariwisataan berbasis kebudayaan lokal. Dengan begitu akan terpelihara pelestarian nilai-nilai budaya lokal/Kearifan Lokal.

Adi menjelaskan, desa wisata mampu mengembangkan peluang yang dimiliki sekaligus juga mampu mengatasi berbagai tantangan. Sehingga kawasan pedesaan dapat tetap tumbuh, bahkan menjadi tempat wisata alternatif yang tepat bagi pariwisata massal.

“Untuk itu, pariwisata berbasis kawasan diharapkan mampu menghadapi transformasi yang berkembang saat ini serta dapat menjaga keberlanjutan desa, baik secara lingkungan, budaya, dan ekonomi,” imbuhnya.

Adi menuturkan, rakor ini bisa menjadi komitmen bersama membangkitkan, serta memotivasi para pelaku pariwisata. Yakni untuk dapat tumbuh dan berkembang secara optimal memperkuat ekonomi kerakyatan. Juga sebagai media untuk memperkenalkan potensi yang ada di Desa.

Sementara, Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan dan Prestasi Olahraga, Kemenko PMK, Didik Suhardi memaparkan, Indonesia mempunyai potensinya yang sangat luar biasa. Ciri khas negara maju salah satunya adalah prosentase para pengusahanya semakin meningkat.

“Kalau kita lihat saat ini di Indonesia prosentase interpreneur baru 3,17 persen dan kita bisa berkaca dari negara-negara maju dengan prosentase 11 sampai 13 persen, ini menunjukkan kita masih butuh interpreneur baru dan itu yang kami harapkan dari desa,” ungkapnya.

Menurutnya, literasi di desa sangatlah penting untuk dikembangkan, masih banyak potensi yang masih belum dioptimalkan selama ini.

“Anggaplah ini sebagai mutiara-mutiara yang belum kita poles dan sekarang saatnya kita poles dengan kita kasih stimulus baik dari training kemudian inovasi, motivasi, sehingga mereka akan menjadi orang-orang hebat,” ujarnya.

Ia menyebutkan, desa sekarang ini sudah tidak saatnya lagi memposisikan sebagai objek, melainkan harus menjadi subjek dari pembangunan. Sebab, menurut Didik, kapasitas desa saat ini sudah sangat luar biasa dengan anggaran yang sangat besar kemudian dengan SDM berpendidikan tinggi.

“Tinggal bagaimana kita memberikan motivasi, menginspirasi, memfasilitasi sehingga mengedukasi masyarakat desa semakin meningkat dan kedepan yang lebih penting lagi bahwa kita harus mendorong bahwa kontributor pembangunan ini nanti bukan hanya perusahaan-perusahaan besar tapi para interpreneur baru/muda dari pedesaan,” pungkasnya (ang/aha)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)