Dalam Penilaian IGA Award 2020, Kota Magelang Paparkan Tujuh Inovasi Unggulan

PAPARKAN : Wali Kota Magelang Sigit Widyonidnito beserta jajaran di Command Center Kota Magelang memaparkan tujuh inovasi unggulan dalam penilaian IGA Award 2020 (Dok Prokompim Kota Magelang)

MAGELANG (wartamagelang.com) – Dalam penilaian gelaran Innovative Government Award (IGA) 2020 yang dilaksanakan oleh Kemendagri, Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito memaparkan tujuh inovasi unggulan. Penilaian sendiri dilakukan secara daring pada Jum’at (06/11/2020) di Command Center Kota Magelang.

Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito dalam kesempatan tersebut, memaparkan 7 dari 111 inovasi unggulan Kota Magelang, yakni Galeri Inovasi dan Apresiasi Budaya Iptek yang digagas Balitbang. Lalu Hatii Pakem dan Suster Mahisa dari RSUD Tidar, SI SAKTI dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil,  Aplikasi Magelang Cerdas  dan IndiGO dari Dinas Komunikasi Informatika dan Statistika.

“Hatii Pakem adalah inovasi untuk mengatisipasi ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) para tenaga medis untuk menanagani pasien Covid-19. Demikian juga Suster Mahisa, karya inovatif berupa alat sterilisasi untuk mengantisipasi ketersediaan masker N-95,” katanya.

Sigit menyebutkan, Kota Magelang adalah kota kecil dengan luas wilayah 18.54 kilometer persegi, terdiri 3 kecamatan dan 17 kelurahan. Dalam Inovasi DATAGO pada Triwulan 3 tahun 2020, jumlah penduduka Kota Magelang sebanyak 129.586. Meski kecil dan minim sumber daya alam, Sigit memastikan, Kota Magelang memiliki cita-cita menjadi ‘Singapura-nya Jawa Tengah’.

“Sawah kami sempit, tidak punya hutan, tapi Indikator Makro+ Kota Magelang cukup membanggakan, pada tahun 2019 di atas rata-rata Provinsi Jawa Tengah,” urainya.

Sigit memaparkan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Magelang sebesar 78,80, kemudian Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) sebesar 77,83, Indeks Pembangungan Gender (IPG) mencapai 95,51. Adapun nilai Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP) Kota Magelang mendapat B. Sedangkan untuk partisipasi Aktor inovasi tahun 2018-2019, kata Sigit, sebanyak 72 karya, untuk tahun tahun 2004-2017 mencapai 253 karya yang kami hasilkan.

“Implementasi dan konsistensi terkait inovasi sudah kami Perda-kan, ini adalah pertama kali di Indonesia pada tingkat daerah,” tandasnya.

Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian dalam sambutan yang dibacakan Sekjen Kemendagri Muhammad Hudori menyampaikan, presentasi ini merupakan tahapan ketiga dari empat penilaian gelaran IGA Award 2020. IGA, menurutnya, merupakan upaya untuk merangsang pemerintah daerah agar terus berinovasi dengan meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintah daerahnya.

“IGA ini diharapkan mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat, yakni melalui peningkatan pelayanan publik, pemberdayaan masyarakat dan peran serta masyarakat, terakhir dengan apa yang disebut peningkatan daya saing daerah,” paparnya.

“Inovasi tak hanya sebagai pengetahuan, tetapi juga budaya. Dalam dunia yang penuh risiko, dinamis, dan kompetitif, harus mengembangkan cara-cara dan nilai-nilai baru terlebih dalam situasi pandemi. Jangan sampai terjebak dalam rutinitas yang monoton,” ucapnya.

Untuk diketahui, lima kategori pemenang dalam IGA 2020, adalah Provinsi Sangat Inovatif, Kabupaten Sangat Inovatif, Kota Sangat Inovatif, Daerah Teringgal Sangat Inovatif, dan Daerah Perbatasan Sangat Inovatif. Dari lima kategori itu, sebanyak 38 daerah yang berhasil lolos ke tahapn presentasi. Rincianny, 7 provinsi, 12 kabupaten, 12 kota, 3 daerah tertinggal, dan 4 daerah perbatasan. Tahapan presentasi ini akan berlangsung selama dua hari yakni dari 4 hingga 5 November 2020 secara virtual.

Daerah yang masuk nominasi telah melalui dua tahapan sebelumnya, yakni penjaringan inovasi dan penilaian indeks inovasi. Usai mendengar paparan, sebenarnya dilakukan tahapan verifikasi lapangan untuk mengumpulkan bukti-bukti yang lebih akurat dan kuat. Namun, karena merebaknya pandemi sehingga tahapan verifikasi lapangan ditiadakan (coi/aha)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)