Bimtek Peningkatan Produktivitas Padi dan Jagung dengan Pengendalian OPT serta Pemanfaatan Elisitor Biosaka di Magelang

Foto: Uwek/wartamagelang.com

Praktek pembuatan Elisitor Biosaka pada Bimbingan Teknis Peningkatan Produktivitas Padi dan Jagung dengan Pengendalian OPT serta Pemanfaatan Elisitor Biosaka di Magelang, pada hari Kamis, 22 Juni 2023, Foto: Uwek/wartamagelang.com

Magelang (wartamagelang.com) – Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementan RI, menyelenggarakan Bimbingan Teknis Peningkatan Produktivitas Padi dan Jagung dengan Pengendalian OPT serta Pemanfaatan Elisitor Biosaka di Magelang, pada hari Kamis, 22 Juni 2023, bertempat di Wisma Sejahtera, yang beralamat di Jl. Serayu II No.44, Kedungsari, Magelang Utara, Kota Magelang.

Acara bimtek ini juga difasilitasi oleh anggota Komisi IV DPR RI, Vita Ervina, SE., MBA.

Acara diawali dengan Sambutan Selamat Datang dari Ir. Romza Ernawan, M.Si., Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang.

Kemudian diteruskan dengan sambutan dari Penyelenggara Kegiatan yaitu Ir. Warjito, M.Si., Kepala Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Kementan

Kemudian seremonial penyerahan bantuan buku berjudul “Elisitor Nuswantara Biosaka” karangan Muhammad Anshar (penemu Biosaka), dari Ir. Warjito, M.Si. kepada anggota Komisi IV DPR RI, Vita Ervina, SE., MBA.

Acara disambung dengan sambutan sekaligus pembukaan Bimtek Peningkatan Produktivitas Padi dan Jagung dengan Pengendalian OPT serta Pemanfaatan Elisitor Biosaka di Magelang oleh Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDIP, Vita Ervina SE. MBA.

Dalam sambutannya, Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDIP, Vita Ervina SE. MBA.  mengatakan, kegiatan Bimtek ini merupakan kerjasama Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Dapil Jateng VI (Purworejo, Magelang Raya, Temanggung dan Wonosobo) bersama dengan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementan RI, yang berfokus pada Peningkatan Produktivitas Tananaman Padi dan Jagung dengan Pengendalian OPT serta Pemanfaatan Elisitor Biosaka.

“Berbicara tanaman pangan tentu ini menyangkut hajat hidup seluruh masyarakat, makanan pokok masyarakat Indonesia yaitu padi, jagung, dan sagu, merupakan jenis komoditas yang tidak bisa dilepaskan dalam kehidupan sehari-hari. Komoditas pangan merupakan komoditas strategis, dimana pemenuhannya harus senantiasa tersedia bagi masyarakat,” kata Vita.

Vita menambahkan, sebagai Anggota Komisi IV DPR RI, komoditas tanaman pangan di Magelang tidak seluas seperti di Purworejo, tetapi komoditas ini juga menjadi penyangga pangan khususnya di Kabupaten Magelang sendiri. Bapak dan Ibu petani perlu dibekali ilmu bagaimana cara yang baik dalam upaya pengendalian OPT dengan tetap memperhatikan keberlangsungan ekosistem dan unsur hara yang ada di dalam tanah. Dalam usaha peningkatan produktivitas tanaman padi dan jagung, selain melalui pengendalian OPT.

“Elisitor Biosaka pertama dicoba sejak tahun 2006 oleh Petani dari Blitar, Bernama Muhamad Anshar, Biosaka adalah bahan dari larutan tumbuhan atau rerumputan yang diketahui mampu melindungi tanaman dari serangan hama dan penyakit dan mampu menekan penggunaan pupuk mencapai 50-90 persen,” tambah Vita.

Vita mengatakan, Biosaka terdiri dari suku kata Bio dan Saka, Bio singkatan dari Biologi, dan Saka singkatan dari Soko Alam Kembali Ke Alam atau dari Alam Kembali ke Alam adalah inovasi yang telah dikembangkan oleh petani dari bahan baru-terbarukan yang tersedia melimpah di alam.

“Para Peserta yang hadir pada hari ini yaitu ketua atau perwakilan kelompok tani hortikultura yang tersebar di Kec. Mertoyudan, Borobudur, Muntilan, dan Tempuran, serta penyuluh pertanian dari kecamatan Mertoyudan, Borobudur, Muntilan, dan Tempuran yang berjumlah 80 orang. Besar harapan saya agar kegiatan ini bisa sebagai ajang menjalin komunikasi, koordinasi, dan tentunya pengetahuan dibidang pertanian, sehingga petani mampu meningkatkan produktivitasnya dan secara ekonomi dapat meningkatkan kesejahteraan,” pungkas Vita. (wq)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)