Bimtek Petani dan Penyuluh Pertanian Wilayah Koordinasi Polbangtan Yoma di Magelang

Foto: Freddy Uwek/wartamagelang.com

Para peserta Bimtek Petani dan Penyuluh Pertanian Wilayah Koordinasi Polbangtan Yoma di Magelang, Selasa, 19 April 2022. Foto: Freddy Uwek/wartamagelang.com

Magelang (wartamagelang.com) – Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Kementan RI menyelenggarakan Bimbingan Teknis Petani dan Penyuluh Pertanian Wilayah Koordinasi Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang pada hari Selasa, 19 April 2022, bertempat di Wisma Sejahtera Kota Magelang.

Acara bimtek ini juga difasilitasi oleh anggota Komisi IV DPR RI, Vita Ervina, SE., MBA.

Acara diawali dengan sambutan dari Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang, Ir Romza Ernawan, M.Si

Setiap desa adalah unik, kata Romza dalam sambutannya, dengan adat dan istiadat yang berbeda-beda, pemberdayaan potensi dan inovasi desa dapat menjadi potensi keunggulan kompetitif dan berkelanjutan dalam perekonomian ditingkat pedesaan.

“Usaha dalam bidang pertanian diharapkan menjadi sektor penting dalam mendukung pertumbuhan perekonomian baik ditingkat pedesaan maupun nasional,” kata Rhomza.

Kemudian sambutan yang berikutnya adalah dari Dr. Bambang Sudarmanto, SPt, MP., Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang.

Anak-anak muda petani milenial ini, tambah Bambang, pasti mau diajak diskusi soal ketahanan pangan.

“Kita nanti berkolaborasi antara Dinas Pertanian dan Polbangtan Yoma untuk terus mengoptimalkan produksi lahan pertanian kita,” tambah Bambang dalam sambutannya.

Acara disambung dengan sambutan sekaligus pembukaan bimtek Petani dan Penyuluh Pertanian Wilayah Koordinasi Polbangtan Yoma oleh Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDIP, Vita Ervina SE. MBA.

Dalam sambutannya, Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDIP, Vita Ervina SE. MBA.  mengatakan, Kegiatan Bimtek ini menjadi salah satu strategi program aksi dukungan Pemerintah bersama Komisi IV kepada masyarakat di sektor Pertanian dalam upaya “Membangun Indonesia Tangguh melalui pembangunan pertanian”.

“Pemerintah juga terus menerus memberikan dukungan program bantuan yang langsung menyentuh dan berpihak kepada petani,mulai dari sisi hulu, pelatihan dan pendampingan bagi masyarakat yang akan dan sudah bertani, penyediaan benih-benih yang berkualitas, bantuan alat ban mesin pertanian, program pemberdayaan seperti penumbuhan wirausaha muda pertanian, sampai dengan perumusan kebijakan di sektor hilirnya. Semua program ini diberikan sebagai modal awal dalam mewujudkan swasembada dan ketahanan pangan di negeri kita dan tentunya regenerasi petani akan terus berjalan,” kata Vita.

Vita menambahkan, Sampai dengan saat ini pembangunan pertanian di Indonesia masih dihadapkan pada permasalahan regenerasi SDM yang tidak berjalan dengan baik. Salah satu penyebabnya adalah rendahnya minat generasi muda, termasuk mereka yang terdidik. Data BPS menunjukkan penurunan jumlah angkatan kerja pertanian, yaitu 34.0 persen pada 2014, 31.9 persen pada 2017, dan 29.5 persen pada 2019. Berdasarkan pendidikannya, pada 2016-2019 tenaga kerja pertanian didominasi oleh SD ke bawah, tamat PT tidak lebih dari 2 persen.

“Pemerintah melalui Kementerian Pertanian dan Komisi IV DPR RI telah melakukan upaya strategis, di antaranya dengan menumbuhkan Wirausahawan Muda Pertanian. Program Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP) dipandang sebagai strategi membangun minat dan perilaku generasi muda terdidik untuk berwirausaha di bidang pertanian. Strategi tersebut juga tidak mudah, perlu keberlanjutan dan peningkatan kualitas PWMP sebagai strategi penumbuhan wirausahawan muda pertanian, baik melalui pendidikan maupun penyuluhan pertanian, mentoring intensif dan tepat, membentuk asosiasi wirausahawan muda pertanian, peningkatan kualitas penerapan e-commerce melalui persuasi dan pelatihan,” tambah Vita.

Vita mengatakan,Jika dilihat secara geografis, Magelang salah satu wilayah sangat berpotensi dalam bidang pertanian, baik itu hortikultura, komoditas perkebunan seperti kopi dan tanaman pangan lainnya. Potensi besar tersebut bisa menjadi daya tarik bagi masyarakat khususnya kaum millennial, tidak hanya pada tahap pembudidaya tetapi juga di pengolahan dan pemasaran.

“Dalam upaya pembangunan pertanian bagi generasi muda, sinergitas antara pemerintah pusat maupun daerah sangat diperlukan. Saat ini dukungan pemerintah pusat dalam upaya peningkatan di sektor pertanian cukup besar, program-program pemerintah hasil sinergi antara Kementerian Pertanian dan Komisi IV DPR RI antara lain: (a) Penyediaan benih dan bibit unggul; (b) Peningkatan produksi tanaman; (c) Pengendalian dan penanggulangan penyakit; (d) Program-program pemberdayaan seperti P2L; serta Program Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO), itu merupakan bagian dari dukungan pemerintah pusat kepada masyarakat dalam upaya mendorong pengembangan pertanian di sektor pertanian,” ujar Vita

Para peserta bimtek yang hadir pada hari ini, tambah Vita, adalah petani millennial binaan team graVITAsi dan penyuluh petani di Kabupaten dan Kota Magelang.

“Saya berharap kegiatan ini bisa sebagai ajang menjalin komunikasi, koordinasi, bantuan dan tentunya pengetahuan dibidang pertanian, sehingga harapannya petani mampu meningkatkan produktivitasnya dan secara ekonomi dapat meningkatkan kesejahteraan,” pungkas Vita. (wq)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)