Bersiaplah.. BRT Trans Jateng Koridor Terminal Borobudur-Stasiun Kutoarjo Segera Beroperasi

SIAP BEROPERASI : Tampak bangunan sebuah halte Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jateng Koridor Terminal Borobudur akan difungsikan per 1 September mendatang (Dok Istimewa)

MAGELANG – Untuk mempermudah dan mendukung akses pariwisata dari Stasiun Kutoarjo Kabupaten Purworejo ke Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, rencananya Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jateng akan beroperasi secara penuh. Launching sendiri akan dilakukan oleh  Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Pendopo Kabupaten Purworejo, 1 September 2020 mendatang.

Kabid Angkutan Jalan Dinas Perhubungan Kabupaten Magelang Arif Mutohar, Selasa (25/08/2020) mengatakan, operasional BRT Trans Jateng Koridor Terminal Borobudur-Stasiun Kutoarjo bertujuan untuk mempermudah aksesibilitas ke KSPN Borobudur dengan menggunakan angkutan umum. Sedangkan untuk jarak tempuh, kata Arif, kurang lebih 50 Km.

Menurut Arif, nantinya BRT tersebut menggunakan bus jenis Low Deck dengan kapasitas penumpang sebanyak 21 seat menghadap ke depan dan sembilan orang penumpang berdiri dalam kondisi normal. Sedang dalam kondisi selama pandemic covid-19, kata Arif, mengangkut penumpang berjumlah 12 seat dan enam orang berdiri.

“Armada yang akan dioperasionalkan sebanyak 14 kendaraan, tujuh kendaraan start dari Terminal Borobudur dan tujuh kendaraan lainnya start dari Stasiun Kutoarjo, dengan headway 15 sampai dengan 20 menit. Dalam pelayanannya kepada masyarakat umum akan dimulai pada pukul 05.00 WIB sampai dengan 19.00 WIB dengan tarif jauh dekat Rp. 4000,-. BRT ini tidak menurunkan penumpang di sembarang tempat, namun menaikkan dan menurunkan penumpang hanya di halte-halte yang sudah disediakan khusus BRT,” katanya.

Arif memastikan, operasional BRT Trans Jateng dengan skema ‘Buy The Service’ agar tariff yang dikenakan murah dan terjangkau oleh masyarakat. Skema ini, kata Arif, yakni Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah membeli layanan bus ini melalui lelang umum yang dimenangkan oleh PT. Bagelen Putra Manunggal.

PT Bagelen Putra Manunggal sendiri, menurut Arif, merupakan konsorsium perusahaan angkutan umum yang ada di Kabupaten Magelang dan Kabupaten Purworejo.

“Dengan skema tersebut maka pengadaan semua armada kendaraan dan layanannya disediakan oleh PT. Bagelen Putra Manunggal. Dengan demikian ada atau tidak ada penumpang yang naik, bus akan tetap berangkat dan tidak akan ngetem untuk menunggu penumpang dan di jalan tidak akan kebut-kebutan untuk kejar setoran,” ujarnya.

Arif menyebutkan, selama operasional BRT, maka setiap 15 sampai dengan 20 menit akan selalu ada armada. Namun demikian, kata Arif, untuk halte berjumlah terbatas.

“Anggaran untuk membangun halte dialihkan untuk Covid-19, maka tidak semua titik halte dibangun halte seperti yang di terminal Borobudur,” pungkasnya (aha)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)