Asah Kemampuan, Peserta BLK Buka Pangkas Rambut Gratis
KOTA MAGELANG (wartamagelang.com) – Untuk mengasah kemampuan, peserta Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Magelang jurusan pangkas rambut pria (barber) membuka layanan pangkas rambut gratis. Layanan gratis ini juga bagian dari praktek lapangan kerja.
Layanan pangkas rambut gratis diikuti peserta sebanyak 16 orang. Sasarannya, rumah susun, kampung-kampung, hingga perkantoran di Kantor Walikota Magelang. Pangkas rambut gratis yang digelar di Ruang Sidang Lantai 1 Kantor Wali Kota Magelang ini menarik perhatian puluhan ASN dan pegawai setempat. Tidak sedikit para pejabat yang rela menunggu giliran agar rambutnya bisa dipangkas hingga rapi kembali.
Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Magelang, Eny Kusumadewi, Rabu (21/04/2021) disela-sela kegiatan, mengaku bahwa sudah satu pekan ini para peserta pelatihan barbershop berkeliling. Sebelumnya, kata Eny, mereka sudah mendapat pelatihan dari instruktur barbershop Jogjakarta.
“Kami memilih sasarannya adalah kalangan ASN Pemkot Magelang, juga untuk membekali peserta BLK supaya termotivasi. Kalau ASN dan pejabat saja bisa kita jadikan pelanggan, kenapa masyarakat umum tidak,” katanya.
Eny menambahkan, pangkas rambut gratis rutin digelar di tempat-tempat keramaian sejak minggu lalu. Sebelumnya, ke-16 siswa pelatihan barbershop ini telah mendapatkan pelatihan hingga praktik di lapangan.
“Bekal yang sudah didapatkan ini akhirnya mereka aplikasikan. Semakin sering mereka berlatih akan semakin mahir. Sebagian terlihat mudah memangkas karena memang basic-nya,” sebutnya.
Salah satu peserta pelatihan pangkas rambut asal Kelurahan Kedungsari, Magelang Utara, Heru Kloro Prasetyo mengaku sangat terbantu dengan pelatihan pangkas rambut ini. Meski awalnya Heru mengaku menginginkan pelatihan untuk barista (peracik kopi).
“Awalnya mau ikut barista tapi keahlian saya di potong rambut. Makanya saya gabung di barbershop,” ungkapnya.
Heru berpendapat, pelatihan di BLK Kota Magelang sangat menyenangkan. Sebab, kata Heru, selain didampingi dan dilatih agar punya keterampilan khusus, tetapi jika sudah lulus, mereka tetap mendapat pantauan.
“Kalau ada informasi pekerjaan diberi tahu. Kita juga didorong supaya tetap semangat untuk membuka usaha sendiri,” ucapnya.
Heru mengaku, usai pelatihan dirinya akan membuka usaha sendiri. Sejauh ini, kata Heru, dirinya masih menerima order panggilan dan hasil usahanya itu akan dia kumpulkan.
“Sudah ada yang menawari untuk bekerja di barbershop, tapi lokasinya jauh jadi belum saya ambil. Selama ini saya terima order panggilan, kalau buka sendiri masih terkendala modal,” tukasnya (coi/aha)