543 Atlet Renang Siap Bertanding di KRAP Wali Kota Magelang Cup II Tahun 2023

TERLIHAT MEGAH : Samapta Akuatik Stadium Kota Magelang terlihat megah. Kolam renang inilah akan dilaksanakan event kejuaraan renang tingkat nasional (Ronny Setiawan for wartamagelang.com)

KOTA MAGELANG (wartamagelang.com) Sebanyak 543 atlet dari berbagai perkumpulan/klub se-Indonesia, siap turun bertanding di KRAP Wali Kota Magelang Cup II Tahun 2023 pada Jum’at-Minggu (3-5/3/2023) besok. Kejuaraan renang tingkat nasional kali kedua ini akan digelar di Samapta Aquatic Stadium Kota Magelang.

Ketua PRSI Kota Magelang HIR Jatmiko, mengatakan, kejuaraan tingkat nasional ini kali kedua dilaksanakan di Kota Magelang. Event yang bertajuk KRAP Wali Kota Magelang Cup ini, kata Hadi, akan diikuti 543 atlet baik kelompok umur Master hingga kelompok umur 5.

“Atlet yang akan turun bertanding di sini ada 543 atlet, terdiri dari 316 atlet putra dan 227 atlet putri dari 10 provinsi di Indonesia. Mereka berasal dari 95 perkumpulan/klub se-Indonesia,” katanya.

Jamtiko menjelaskan, dalam kejuaraan ini akan memperebutkan juara umum perkumpulan terbaik dan perenang terbaik. Kejuaraan ini, kata Jatmiko, merupakan upaya untuk mengenalkan dan mempromosikan Kota Magelang yang memiliki Samapta Aquatic Stadium.

“Kota Magelang memiliki kolam renang yang sudah sesuai standar dan berkelas dunia. Untuk ini lah, diselenggarakan kejuaraan. Buat apa memiliki kolam renang yang megah, kalau tidak diadakan event besar,” imbuhnya.

Jatmiko juga menjelaskan, logo KRAP Wali Kota Magelang Cup juga didesain untuk menggambarkan identitas Kota Magelang.

“Yakni gambar watertoren sebagai kekhasan Kota Magelang, warna warni yang menggambarkan keberagaman masyarakat Kota Magelang, dan orang berenang menunjukkan Kota Magelang memiliki stadion akuatik,” paparnya.

Jatmiko mengungkapkan, event KRAP Wali Kota Magelang Cup II ini merupakan event yang ditujukan untuk mengenalkan renang di Kota Magelang, Jawa Tengah, dan Indonesia. Penyelenggaraan pada tahun sebelumnya, kata Jatmiko, cukup ketat mengingat masa PPKM Level 4, sehingga diperlukan swab antigen, dan juga adanya pembatasan kerumunan.

“Untuk tahun ini dengan dicabutnya status PPKM dan tidak ada pengenaan level, maka bisa berjalan dengan seperti biasa namun tetap memperhatikan prokes,” imbuhnya.

Jatmiko menyebutkan, event kejuaraan renang ini memberi manfaat dengan datangnya berbagai atlet dari seluruh Indonesia, maka mendatangkan pendapatan asli daerah (PAD) yakni okupansi hotel. Selain itu, kata Jatmiko, pusat kuliner Kota Magelang juga ikut serta terdampak larisnya.

“Kita akui, dukungan pemerintah kota belum terlihat, bahkan beberapa BUMD dan BUMN juga tidak memberi kontribusi nyata. Kejuaraan ini adalah upaya untuk memasarkan Kota Magelang, mendatangkan PAD. Tujuannya kejuaraan renang ini sudah bagus, namun dukungannya yang kurang bagus,” bebernya (ang/aha)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)