Tedy Harnawan, Sejarawan Muda Magelang yang Angkat Sejarah Orang Indo di Masa Kolonial

Tedy Harnawan (kanan), sejarawan muda asli Magelang, bersama Rahayu Sri Hastuti (tengah), guru Tedy saat di SMP 1 dan Danu Wiratmoko (kiri), alumni SMP 1 Kota Magelang, berpose di depan display pameran bertajuk Indo Magelang: antara Memori dan Identitas 1-6 Februari lalu. (foto: istimewa)

Tidak sedikit tulisan dari kalangan akademik kampus yang mengangkat sejarah tentang Kota Magelang dalam bentuk artikel ilmiah, skripsi, tesis, disertasi dan lainnya. Tapi, hanya sedikit hasilnya yang terpublikasikan ke masyarakat, khususnya dalam bentuk buku.

Tedy Harnawan, seorang sejarawan muda kelahiran Magelang, baru-baru ini meluncurkan buku sejarah yang berjudul “Dalam Bayang-bayang Modernitas: Orang-orang Indo di Kota Magelang pada Akhir Masa Kolonial”. Buku tersebut diterbitkan oleh Penerbit Terang pada November 2021. Buku tersebut merupakan hasil karya tulisan skripsi yang ditulis pada 2013.

Pada tanggal 1-6 Februari 2022, acara peluncuran buku tersebut juga dikemas dengan acara Pameran Arsip Foto dengan judul “Indo Magelang: Antara Memori dan Identitas” yang dilaksanakan di gedung Loka Budaya Drs. Soekimin Adiwiratmoko Jl. Alun-alun Selatan No. 9 Kota Magelang. Acara itu merupakan kerja sama dengan Penerbit Terang, Kirana Vidya, Komunitas KOTA TOEA MAGELANG dan Dewan Kesenian Kota Magelang (DKKM).

Dalam pameran tersebut, Tedy Harnawan menjadi penulis kuratorial dan melakukan kurasi foto dengan Wildan Habibi tentang sejarah keberadaan orang-orang Indo sejak periode kolonial hingga masa Revolusi Indonesia. Orang Indo adalah istilah untuk menyebutkan anak-anak keturunan campuran yang lahir dari perkawinan antara orang Eropa dan pribumi.

Menurut Tedy, “Sejak lahir, Indo adalah kelompok yang tercerabut dari pengakuan hukum kolonial karena status sosial yang diterima sangat ditentukan oleh pengakuan dari ayah Eropa mereka”.

Makin menarik lagi, pameran itu juga mengadakan acara seminar kesejarahan dengan judul “Memahami Struktur Masyarakat Kolonial” dan acara jelajah kota bertema “Jejak Orang Indo di Kota Magelang”.

Tedy Harnawan (kanan berkaos putih), saat menjelaskan kepada pengunjung, Oom Hao, tentang pameran arsip & foto bertajuk Indo Magelang: antara Memori dan Identitas 1-6 Februari lalu. (foto: Bagus Priyana)

Tedy sendiri merupakan alumni SMPN 1 Magelang (2005), SMAN 3 Magelang (2008) dan merampungkan studi S1 Ilmu Sejarah UGM (2013) dan S2 Ilmu Sejarah UGM (2021).

Tedy berminat pada kajian sejarah kolonial Indonesia yang berfokus pada sejarah sosial ekonomi, sains dan gender. Pada 2018, ia sempat menerima beasiswa riset untuk menulis tesisnya dalam program Asian Graduate Student Fellowship di Asia Research Institute, Singapura.

Tesis yang ia kerjakan berjudul Bataafsche Petroleum Maatschappij: Sejarah Sosial Ekonomi Eksplorasi Minyak Pantai Timur Sumatra, 1907-1942” yang mengantarkannya meraih gelar M. A. pada program Magister Ilmu Sejarah UGM pada 2021 lalu.

Sementara itu, Rahayu Sri Hastuti, seorang mantan guru Tedy saat menimba ilmu di SMPN 1 Kota Magelang pada 2003-2005, mengatakan jika dirinya merasa bangga terhadap salah satu alumni sekolah itu.

“Saya sangat mengapresiasi dengan semangat anak muda yang mau menggali dan menghargai sejarah. Salut, semoga menginspirasi kaum muda lainnya,” ungkap Rahayu Sri Hastuti yang akrab dipanggil Bu Yayuk ini. (bgs)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)