Tata Kelola Desa Wisata, Pokdarwis Ikuti Bimtek
MAGELANG (wartamagelang.com) – Untuk menata dan mengelola desa wisata dalam adaptasi kebiasaan baru (AKB), Direktorat Pengembangan SDM Pariwisata Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengadakan bimbingan teknis pendampingan desa wisata di Regional 1B (Jawa). Bimtek ini untuk memberikan pemahaman kepada pokdarwis terkait pengelolaan wisata.
Deputi Bidang Sember Daya dan Kelembagaan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi kreatif yang diwakili oleh Fungsional Madya, Denny Farabi, Kamis (1/10/2020) mengatakan, Bimtek tersebut meliputi sadar wisata, sapta pesona, Clean Health Safety and Environment (CHSE), pelayanan prima, dan potensi produk wisata agar dapat diterapkan dalam pengembangan desa wisata terkait. Menurutnys, dengan adanya kegiatan ini bisa memberikan progres dan manfaat yang besar bagi Pokdarwis di sekitaran Kabupaten Magelang dan Temanggung.
“Kegiatan ini diharapkan akan ada progres yang cukup besar, bermanfaat bagi desa wisata yang didampingi oleh perguruan tinggi. Dan makin banyak wisatawan nusantara maupun manca negara yang berkunjung ke desa wisata Indonesia, khususnya yang berkunjung ke Kabupaten Magelang,” katanya.
Ia juga menekankan pada poin CHSE, sebab ini berfungsi untuk mengantisipasi jika nanti jika ada wisatawan yang reaktif. Denny juga mengimbau agar Pokdarwis tidak menyepelekan pelayanan prima. Untuk itu harus bangkit dengan memberikan pelayanan yang beyond expectation.
“Kedepannya nanti wisatawan tidak lagi bergerombol, bisa juga family dan backpacker akan lebih banyak lagi. Maka kita harus siap. Ini kesannya spele namun mendongkrak. Sebab saat ini masyarakat bisa memberikan penilaian hanya menggunakan jempol, yakni ada pada sosmed dan dampaknya sangat luar biasa. Gali kearifan lokal yang ada, dibuat yang menarik dengan cerita sedemikian rupa. Karena wisata itu mengenai cinta dan cerita, kekuatannya ada di sana,” imbuhnya.
Plt. Kepala Dinas Patiwisata Kepemudaaan dan Olahraga Kabupaten Magelang, Iwan Sutiarso, sangat penyambut baik kegiatan ini. Iwan mengatakan ada banyak adaptasi kebiasaan baik bagi destinasi. Baik tempat, pelaku, dan wisatawan. Menurutnya, semua tempat sebenarnya unik, dan tugas Pokdarwis yang mendapatkan bimtek adalah mencari keunikan dari produk yang akan dijual.
“Menerapkan AKB ini tidak mudah. Maka perlu ada pelatihan dan pendampingan bimbingan teknis ini sangat penting. Sebab AKB ini harus terus dilakukan terutama di sektor pariwisata. Jadi tidak saling mematikan tetapi bisa saling bersinergi. Satu tempat dan tempat yang lain ini, bisa menjadi satu paket wisata. Sebab memiliki keunikan masing-masing, itu yang perlu didorong dalam kesempatan yang baik,” ucapnya.
Iwan mengeaskan, Kabupaten Magelang sendiri telah memiliki Perda yang mengatur tentang pariwisata, yakni rencana induk pembangunan pariwisata Kabupaten Magelang tahun 2014-2034.
“Visinya sangat jelas yaitu terwujudnya Kabupaten Magelang sebagai kabupaten wisata yang berdaya saing dan berwawasan budaya. Beruntung kita berada dalam kawasan strategis pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur ditambah lagi kita sekarang Destinasi Super Prioritas yang pasti memberikan dampak,” imbuhnya.
Sementara itu guru besar Universitas Dian Nuswantoro, Prof. Zainal A. Hasibuan, Ph.D mengatakan bahwa adanya Bimtek ini guna mengintegrasikan desa wisata dengan teknologi terkini yakni teknologi revolusi industri 4.0.
“Intinya teknologi informasi dan komunikasi selain dia mendukung kegiatan desa wisata, juga memungkinkan yang sebelumnya tidak mungkin yaitu enabler atau pemungkin,” terangnya.
Diketahui dalam kegiatan Bimtek Pendampingan Desa Wisata Regional 1B ini, Direktorat Pengembangan SDM Pariwisata Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggandeng beberapa universitas di Jawa Tengah dan DIY. Diantaranya ada Universitas Dian Nuswantoro, Universitas Kristen Satya Wacana, Universitas Tidar Magelang, Stiepar Api Yogyakarta, dan lainnya (ANG/AHA)