Status Merapi Jadi Siaga, BPPTKG Keluarkan Empat Rekomendasi
MAGELANG (wartamagelang.com) – Naiknya status Gunung Merapi dari ‘Waspada’ (level II) menjadi ‘Siaga’ (level III) per 5 November 2020, membuat semua pihak harus bersiap. Bahkan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) telah mengeluarkan empat rekomendasi.
Hal ini disampaikan Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam siaran persnya Kamis (5/11/2020). Hanik dalam keterangannya, mengatakan berdasarkan evaluasi data pemantauan, bahwa aktivitas vulkanik Gunung Merapi saat ini dapat berlanjut ke erupsi yang membahayakan penduduk.
“Sehubungan dengan hal tersebut, amka status aktivitas Gunung Merapi ditingkatkan dari Waspada (level II) menjadi Siaga (level III) berlaku mulai tanggal 5 November 2020 pukul 12.00 WIB,” katanya.
Hanik menjelaskan, dengan ditetapkannya status Siaga (level III), disampaikan rekomendasi sebagai berikut yakni pertama prakiraan daerah bahaya meliputi satu kabupaten di Provinsi DIY yaitu Kabupaten Sleman dan tiga kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, antara lain Kabupaten Magelang, Boyolali, dan Klaten.
“Provinsi DIY Kabupaten Sleman, Kecamatan Cangkringan, dengan meliputi Desa Glagaharjo, Kepuhharjo, dan Umbulharjo. Provinsi Jawa Tengah Kabupaten Magelang Kecamatan Dukun, meliputi Desa Ngargomulyo, Krinjing, dan Paten. Kabupaten Boyolali Kecamatan Selo, meliputi Desa Tlogolele, Klakah, dan Jrakah. Lalu Kabupaten Klaten Kecamatan Kemalang, meliputi Desa Tegal Mulyo, Desa Sidorejo, dan Balerante,” jelasnya.
Hanik mengemukakan, untuk rekomendasi kedua agar penambangan di alur-alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi ddalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan. Kemudian rekomendasi ketiga untuk pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi, termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi.
“Rekomendasi keempat, Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Klaten agar mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan upaya mitigasi bencana akibat letusan Gunung Merapi yang bisa terjadi setiap saat,” pungkasnya (coi/aha)