Peringati Hari Pahlawan, Warga Kampung Tulung Gelar Upacara di Bekas Markas BKR

Foto: Nurul Hidayah/wartamagelang.com

Upacara Hari Pahlawan di bekas Kantor Kelurahan Magelang, dapur umum dan markas BKR. Kampung Tulung, pada hari Minggu (10/11/2024).Foto: Nurul Hidayah/wartamagelang.com

MAGELANG (wartamagelang.com) – Dalam memperingati hari Pahlawan, Kampung Tulung menyelenggarakan upacara di bekas Kantor Kelurahan Magelang, dapur umum dan markas BKR. Dihadiri TNI/Polri, ASN, Veteran, Warga Kampung Tulung, Pelajar dan elemen masyarakat lainnya, pada hari Minggu (10/11/2024).

Kampung Tulung merupakan saksi bisu atas pembantaian 42 orang oleh tentara Jepang, saat perang Kemedekaan Indonesia dulu.

Upacara ini dihadiri oleh TNI, Polri,  ASN, Veteran, Tokoh adat, pihak Kecamatan dan Kelurahan Magelang Tengah, serta siswa-siswa dari SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 4 yang berada di sekitar Kelurahan Magelang. Selain itu, warga juga ikut berpartisipasi, termasuk ketua RT dari kampung Tulung 2 yang memiliki 11 RT. Setiap RT diwakili oleh tiga bapak dan dua ibu.

Seperti tahun-tahun sebelumnya upacara memperingati hari Pahlawan ini di adakan di sore hari. Upacara di mulai pada pukul 14.00 WIB dan di pandu petugas upacara dari Kampung Tulung.

Lurah Magelang, Kurniawan Ardy Saputro sebagai inspektur upacara memimpin jalannya upacara. Dalam upacara tersebut terdapat agenda pembacaan sejarah Kampung Tulung dan pembagian sembako.

Ardy menyampaikan bahwa upacara ini untuk mengingatkan masyarakat akan semangat juang para pahlawan lokal. Tema upacara kali ini adalah “Teladani Pahlawanmu, Cintai Negeri,” yang bertujuan untuk membangkitkan kembali semangat nasionalisme dan kecintaan terhadap Tanah Air.

“Harapan kami masyarakat kampung Tulung dapat meneruskan perjuangan para pahlawan yang sudah mereka laksanakan sampai saat ini. kampung ini adalah kampung yang luar biasa, masyarakatnya aktif dalam bangunan, baik peringatan kemerdekaan maupun upacara seperti ini. mereka sudah rutin mengadakan tirakatan yang bentuknya luar biasa, seperti pasar seni, pasar budaya yang melibatkan seluruh masyarakat sehingga masyarakat kompak. kami berharap semua ini dapat diteruskan ke generasi berikutnya sehingga kedepannya generasi muda dapat menghargai jasa para pahlawan dan melanjutkan perjuangan para pahlawan bangsa,” tambah Ardy.

Sulistyo Nugroho selaku koordinator upacara menyampaikan bahwa upacara dilaksanakan pada sore hari karena kalo pagi para peserta upacara saling melaksanakan di instansi sendiri-sendiri. Misalnya upacara di sekolah atau kantor pemerintahan.

“Tempat ini dipilih sebagai tempat upacara  karena ada nilai sejarahnya. kalau kita Googling  tentang kampung Tulung ada sejarahnya. ini merupakan seperti situs sejarah dikampung Tulung Kecamatan Magelang Tengah , lokasi ini dulunya kantor kepala desa sekaligus dapur umum BKR” pungkas Sulistyo. (mg3/mg4/wq)

Penulis Asmita Yuthia dan Nurul Hidayah

Editor Freddy Sudiono Uwek

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)