Pengungsi Merapi Bertambah, Pos Pengungsian Total Tujuh Titik

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Edi Susanto (Istimewa)
MAGELANG (wartamagelang.com) – Jumlah para pengungsi Gunung Merapi semakin bertambah. Untuk itu, pos pengungsian pun bertambah jadi tujuh titik yang semula empat titik.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang Edi Susanto, Sabtu (07/11/2020) mengatakan, hingga saat ini jumlah pengungsi Merapi terus bertambah. Selain itu, kata Edi, titik pos pengungsian juga bertambah tiga tempat hingga menjadi tujuh titik pos pengungsian pada saat ini.
“Dari kemarin ada 607 pengungsi. Saat ini jadi 635 orang. Tambahan 28 pengungsi ini berasal dari Desa Ngargomulyo dan Paten, Kecamatan Dukun,” katanya.
Edi menuturkan, pengungsi yang datang langsung diarahkan ke Balai Desa Tamanagung di tambah tiga gedung lainnya seperti Gedung Muhammadiyah, Gedung PPP, dan Gedung PDI ditambah lapangan futsal. Sebelumnya pos pengungsian Merapi di wilayah Kabupaten Magelang, kata Edi, hanya ada empat titik antara lain, balai Desa Deyangan, Balai Desa Mertoyudan, Balai Desa Banyurojo, dan Balai Desa Tamanagung.
“Seperti kemarin, kepada para pengungsi tetap dilakukan protokol kesehatan dengan dilakukan rapid tes,” ucapnya
Saat disinggung mengenai logistik, Edi mengaku, pihaknya sejak awal sudah mengetahui jumlah penduduk di beberapa desa yang akan mengungsi. Edi juga memastikan bahwa logistik akan tersedia untuk tiga hari kedepan.
“Jadi kita sudah mengetahui sejak awal, bahwa di sembilan dusun di tiga desa yang akan mengungsi itu jumlah penduduknya kurang lebih 2.625 orang. Sekarang ini yang sudah mengungsi 635 orang. Jadi sisanya masih dalam pantauan kita, dan kita sudah siaga apabila sisanya nanti juga mengungsi,” bebernya.
Edi mengungkapkan, status siaga level III dari Gunung Merapi ini, langsung disambut masyarakat diluar pengungsian untuk turut berperan memberikan bantuan kepada para warga yang mengungsi di pos-pos pengungsian. Seperti memberikan bantuan dalam bentuk gas, tikar, dan kebutuhan untuk pengungsi lainnya.
“Inilah nafas Indonesia. Masyarakat bergotong royong bahu membahu memberikan bantuan kepada warga yang mengungsi. Mari bagi siapa saja yang akan memberikan bantuan silahkan bisa langsung ke pos-pos pengungsian yang ada,” tukasnya (coi/aha)