Pemkot Magelang Akan Terapkan WFH di Lingkungan Setda

TERAPKAN WFH : Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Magelang Joko Budiyono didampingi Plt Dinas Kesehatan dr Madjid Rohmawanto, Sabtu (12/12/2020) menyampaikan akan menerapkan WFH kepada jajaran ASN di lingkungan Setda (Hadianto/wartamagelang.com)

MAGELANG (wartamagelang.com) Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang berencana akan menerapkan Work From Home (WFH) menyusul meninggalnya Asisten I Setda Muji Rochman akibat covid-19. WFH akan diterapkan dengan porsi 50 persen pegawai di lingkungan Setda Kota Magelang.

Pemkot Magelang sendiri telah melakukan disinfektasi di lingkungan Setda. Bahkan direncanakan akan dilakukan swab test kepada kontak erat dengan almarhum Asisten I Setda.

“Lockdown ndak, hanya kita mungkin akan melaksanakan WFH. Di bawah Asisten I semuanya akan kita lockdown. Termasuk di sekretariat, akan kita lockdown. Untuk sementara ini. Ini sudah kita semprot semuanya, disinfektan,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Magelang Joko Budiyono didampingi Plt Dinas Kesehatan dr Madjid Rohmawanto, Sabtu (12/12/2020) saat ditemui wartawan usai shalat gaib.

Joko mengaku bahwa satu sekretariat (Setda) akan melakukan WFH, baik lantai satu hingga lantai tiga. Namun demikian, kata Joko, penerapan WFH dengan porsi 50 persen.

“Ya dibagilah, 40-50. Jangan sampai kantor kosong lah. Separuh dirumah, kan tugasnya tidak dikantor, dikerjakan di rumah. Kan bisa dikerjakan secara daring. Porsinya nanti 50 persen. Iya kita lakukan 50% persen masuk kantor, sisanya WFH. Nanti akan diatur. Ini untuk memutus rantai penularan,” ungkapnya.

Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Magelang dr Madjid Rochmawanto menuturkan lingkungan Setda Kota Magelang telah dilakukan penyemprotan disinfektan. Kemudian rencana pada hari Senin, kata Madjid, akan dilakukan swab test pada kontak erat dilingkungan Setda.

Madjid menyebutkan, untuk pelaksanaan swab test di Kota Magelang telah melebihi rasio secara standar. Terakhir data yang ada, kata Madjid, rasionya dalam satu minggu mencapai 570 persen.

“Harusnya kan kita target 122 per minggu, tetapi kita sudah jauh. Makanya kemarin kita mengurangi dulu. Kita tidak mengirim ke Salatiga, karena disana ada kesulitan. Akhirnya kita kirim sedikit-sedikit, terutama kita prioritaskan yang suspect. Untuk tracking, kontak erat, tidak bergejala, tidak kita prioritaskan dulu. Sesuai arahan dari provinsi,” tukasnya (coi/aha)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)