Memangkas Pohon Upaya Mitigasi Bencana Termudah

RAKOR BENCANA : Bupati Magelang Zaenal Arifin bersama jajaran mengikuti Rakor Nasional Penanggulangan Bencana Tahun 2021 bersama BNPB secara daring (Dok Prokompim Kab Magelang)

MAGELANG (wartamagelang.com) Bencana angin kencang yang terjadi di Kabupaten Magelang beberapa hari terakhir, membuat beberapa pohon tumbang. Untuk itu, upaya mitigasi bencana adalah langkah konkrit mengurangi resiko bencana.

Hal itu diungkapkan Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Edy Susanto, Rabu (03/03/2021) usai rapat koordinasi penanggulangan bencana Tahun 2021 melalui teleconference bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Edy menambahkan, untuk mengurangi potensi terjadinya pohon tumbang akibat terpaan angin kencang atau puting beliung, masyarakat dihimbau untuk memangkas ranting pohon di musim penghujan untuk mengurangi beban.

“Masyarakat yang punya atau ada pohon-pohon besar yang rindang ada baiknya dipangkas agar tidak tumbang saat diterpa angin dan hujan. Ini salah satu mitigasi bencana yang mudah untuk dilakukan masyarakat,” katanya.

Bupati Magelang Zaenal Arifin mengatakan Pemkab Magelang hingga saat ini masih mengikuti arahan dari BPPTKG terkait kondisi Gunung Merapi. Namun demikian, Ia menghimbau bagi masyarakat yang berada di wilayah terdekat/lereng Merapi (KRB III) untuk tetap siaga dan waspada.

“Apabila nanti sewaktu-waktu terjadi peningkatan aktivitas Gunung Merapi, masyarakat sudah siap untuk mencari titik teraman bagi dirinya dan keluarganya. Paling tidak untuk meminimalisir korban jiwa. Kita berharap 0 atau Zero korban jiwa” ungkapnya.

Sementara, dalam rapat tersebut, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Doni Monardo meminta agar seluruh instansi pemerintah, TNI dan Polri, serta pemerintah daerah harus bersinergi melakukan berbagai upaya pencegahan mitigasi. Termasuk di dalamnya, kata Doni, perencanaan pembangunan yang berlandaskan pengurangan resiko bencana, pelibatan pakar, memperkuat sistem peringatan dini, serta menyusun rencana kontijensi.

Doni juga menyebut bahwa dari awal Februari 2020 hingga akhir Februari 2021 BNPB mencatat terdapat 3.293 kejadian bencana di Indonesia. Menurutnya, setiap kejadian bencana selalu diikuti dengan kehilangan harta benda dan korban jiwa. mengenai hal tersebut, Menteri Keuangan RI menyebutkan bahwa setiap tahun Indonesia mengalami kerugian ekonomi akibat bencana rata-rata mencapai Rp 22,8 Triliun per tahun.

“Ini artinya setiap hari setidaknya ada 9 kali kejadian bencana, apakah itu gempa, tsunami, erupsi gunung berapi, banjir bandang, tanah longsor, dan angin puting beliung. Belum lagi kita melihat statistik perbandingan korban jiwa akibat bencana dalam 10 tahun terakhir yang rata-rata mencapai 1.143 jiwa meninggal dunia,” paparnya (ang/aha)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)