Malam 1 Suro, Onthelis VOC Magelang Gelar Jamasan Onthel

Piyuk menjamas sepeda tuanya di malam 1 Suro disaksikan oleh kawan-kawan para pecinta sepeda tua VOC Magelang dan seniman yang tergabung di Jodhokemil.

“Singgah-singgah kolo singgah pan suminggah durgokolo sumingkir…..”

Itu adalah lirik lagu berjudul ‘Singgah-singgah’ yang merupakan gubahan dari serat woroweda karya Sunan Kalijaga dan menjadi pengantar sebuah acara bertajuk ‘Djamasan Onthel’ yang digelar pada Rabu tengah malam (19/08/2020), tepat di malam 1 Suro/1 Muharrom 1442.

Bagi orang Jawa yang masih menjaga tradisi budayanya, setiap malam 1 Suro pastinya akan melakukan sebuah ritual misalnya saja menjamas keris. Tetapi bagaimana jika yang dijamas adalah sepeda tua atau onthel?

Sebagaimana yang dilakukan oleh seorang onthelis, sebutan bagi penggemar onthel, dari VOC Magelang, Piyu. Warga Sekaran Desa Banyurojo, Mertoyudan Kab. Magelang ini menjamas sepeda tuanya yang sudah selama 6 bulan ‘ndongkrok’ karena rusak.

Acara yang digelar di Sanggar Wening Mertoyudan ini, tak hanya dihadiri oleh beberapa penggemar sepeda tua yang tergabung di komunitas sepeda tua VOC Magelang, tetapi juga beberapa seniman dari grup musik Jodhokemil yang menjadi pengiring musiknya.

“Sederhana konsepnya, dalam pemaknaan, khusyuk hanyut dalam doa,” begitu Piyu mengungkapkan.

Suasana makin menghanyutkan ketika di tengah-tengah lagu, Piyu perlahan mulai mengucurkan air bunga mawar melati ke sepeda tua miliknya. Harum semerbak bunga menyebar ke berbagai penjuru. Makin terasa sakralnya suasana di malam itu.

“He sang-sang sing jati ono sak ing suring wewayangan sir teguh sir teguh sak ciptaku luput lembu sakilan”

Lantunan lagu ‘Sang-sang’ yang berasal dari mantra Jawa terasa sakral bagi grup musik ini. Tak lupa Piyu memanjatkan sebuah doa berupa surat Al Fatikhah kepada Tuhan YME agar diberikan keselamatan, kesuksesan dan kebahagiaan di tahun-tahun mendatang. Tak lupa lagu ‘Yabat Rotiin’ dilantunkan untuk menutup acara jamasan.

Usai itu, secara bergantian kawan-kawan onthelis VOC mengucurkan air kendi ke sepeda tua tak bermerek itu. Bahkan para seniman juga ikut menjamas alat-alat musiknya seperti saron, bonang, dan lainnya.

Makan bersama beralaskan daun pisang yang disebut ‘kembulan’ usai Djamasan Onthel menyambut malam 1 Suro.

Acara ini rupanya memantik keharuan dari Panji Kusuma, rekan 1 komunitas.
“Luar biasa sangat mengesankan terlebih perform om Piyuk yang bikin tak tahan kesakralanya membuat mrebes mili luh moto ati, semoga yang disemogakan lekas tersemogakan. Aminnnn,” tutur Panji Kusuma.

Sementara itu ketua Old Bikers VOC Magelang Arya Seno mengatakan bahwa acara ini merupakan ungkapan dari rasa syukur kepada Allah /Tuhan dengan apa yg telah di berikanNya kepada makhluknya.

“Dengan jamasan diharapkan apa yang telah kita punya menjadi suci/bersih. Karena bersih itu sebagian dari iman kepada Allah SWT. Dan ini sebenarnya bisa dilakukan tiap waktu, seperti halnya kita mandi,” imbuhnya.

Penutup kegiatan malam itu berupa makan bareng ‘kembulan’. Dengan beralaskan daun pisang, sajian makanan digelar dan dinikmati bersama-sama oleh sekitar 30 orang. ‘Kembulan’ adalah duduk bersama dan makan bersama sebagai simbol kesetaraan bagi semua orang dan tidak memandang jabatan dan status sosial.

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)