Kuatkan Kapasitas Insan Media, BNNK Magelang Gelar Workshop

PENGUATAN MEDIA : Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Magelang menggelar workshop penguatan insan media (Hadianto/wartamagelang.com)

MAGELANG (wartamagelang.com) Media berperan serta dalam upaya pencegahan dan pemberantasan narkoba di masyarakat. Untuk menguatkan peran media, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Magelang menyelenggarakan workshop Penguatan Kapasitas Insan Media Untuk Mendukung Kabupaten Tanggap Ancaman Narkoba di Hotel Trio Magelang, Rabu (16/03/2022)

Kepala BNN Kabupaten Magelang, AKBP Catharina, mengatakan, Kabupaten Magelang berada di posisi kelima se Jawa Tengah Darurat Narkoba. Untuk itu, kata Chatarina, media memiliki peran strategis untuk memberikan kontribusi dalam menyampaikan pesan terkait dampak penyalahgunaan narkoba.

“Kami berharap, peran insan media ini dalam berkontribusi aktif menyampaikan informasi terkait bahaya dan akibat penyalahgunaan narkoba. Sehingga kami harapkan seluruh warga Kabupaten Magelang sepakat untuk perang terhadap narkoba menuju Indonesia bebas narkoba,” katanya.

Catharina menjelaskan, BNN Kabupaten Magelang telah melakukan beberapa program untuk dapat menekan angka penyalahgunaan narkoba. Program itu meliputi Desa Bersinar, Sekolah Bersinar, Wisata Bersinar dan Pondok Pesantren Bersinar

“Tentunya kami juga bekerja sama dengan Dinas dan Pemerintah Daerah untuk mewujudkan hal tersebut. Bahkan kami bersama Bupati Magelang dan DPRD Kabupaten Magelang membuat perda P4GN Nomor 6 tahun 2021. Ini yang nantinya sebagai pegangan kami dalam melaksanakan P4GN,” ucapnya.

Dirinya menyampaikan mulai Februari hingga Maret 2022, BNN Kabupaten Magelang sudah merehabilitasi sebanyak 10 penyalah guna narkoba. Tujuha diantaranya adalah pelajar.

“Untuk pelajar ini kami lakukan rehabilitasi, kerja sama dengan guru dan Kepala Sekolah dan dinas terkait,” jelasnya.

Selain itu, Program Pondok Pesantren Bersinar akan segera dilakukan oleh BNN Kabupaten Magelang. Hal itu mengingat sudah masuknya beberapa laporan terkait penyalahgunaan narkoba di lingkungan pondok pesantren.

“Terkait itu (Pondok Pesantren Bersinar) kami akan lakukan konsolidasi untuk dapat mencegah penyalahgunaan narkoba di lingkungan pondok pesantren,” imbuhnya.

Catharina menyebutkan, salah satu sebab penyalahgunaan narkoba dapat masuk ke Pondok Pesantren adalah kurangnya keterbukaan orang tua santri saat menitipkan anaknya ke Pondok Pesantren.

“Biasanya orang tua santri ketika menitipkan anaknya ke pondok pesantren mereka tidak terus terang kalau anaknya dulu pengguna dan ingin diobati. Jadi ketidakterbukaan ini menjadikan anak tersebut kemungkinan dapat mempengaruhi santri yang lain,” terangnya.

Melalui kegiatan Penguatan Kapasitas Insan Media untuk Mendukung Kabupaten Tanggap Ancaman Narkoba tersebut dirinya berharap, masyarakat akan semakin mudah mendapatkan informasi yang sebenarnya terkait penyalahgunaan narkoba. Sehingga masyarakat dapat mengerti dan paham akan bahaya narkoba dan menghindarinya (ang/aha)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)