Varian Omicron Belum Ditemukan di Kabupaten Magelang

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang, Sunaryo (Dok Prokompim Kab Magelang)

MAGELANG (wartamagelang.com) Sebaran Covid-19 jenis Omicron di wilayah Kabupaten Magelang hingga saat ini belum ditemukan. Baru varian delta yang masuk di Kabupaten Magelang.

Hal itu diakui Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang, Sunaryo,  Selasa (11/1/2022), disela-sela memantau pelaksanaan vaksinasi anak-anak umur 6-11 tahun di Desa Banyusidi, Kecamatan Pakis.

Untuk saat ini, kata Sunaryo, varian Covid-19 yang terdeteksi ada di Kabupaten Magelang adalah varian Delta. Jika ada yang terkonfirmasi Omicron, menurut Sunaryo, maka mulai dari H-2 pemeriksaan (swab) dengan gejala, semua kontak erat harus segera di lakukan tracing.

“Namun, sampai saat ini masih varian Delta yang ditemukan. Kami baru menemukan 3 kasus, dengan 1 yang masih ada (Kecamatan Grabag), yang lainnya sudah sembuh,” jelasnya.

Sunaryo mengatakan, pihaknya sudah melakukan surveilans (pengawasan) terdiri dari tracing, tracking, dan testing untuk mengantisipasi.

“Secara keseluruhan yang terpenting kami sudah mengikuti prosedur dan melakukan penguatan surveilans, supaya pergerakan Omicron itu bisa diantisipasi salah satunya dengan melihat hasil dari PCR positif terkonfirmasi yang sudah ada, apakah ada tanda-tanda yang dicurigai sebagai Omicron,” kata Sunaryo,.

Sementara terkait capaian vaksinasi untuk wilayah Kabupaten Magelang, Sunaryo menyebutkan sudah mencapai 74 sekian persen untuk vaksinasi dosis 1, sementara untuk dosis 2 sudah 50 sekian persen. Sementara capaian vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun sudah mencapai 28 ribu (artinya 25 persen lebih) dari 113.853 sasaran yang ditetapkan.

“Mungkin nanti kalau capaian vaksin dosis 2 sudah mencapai 60 persen, maka boleh mengajukan untuk dosis booster. Booster juga diberikan setelah 6 bulan dosis ke 2, tapi untuk di Jawa Tengah belum dan kita tidak ingin mendahului. Kita selesaikan dulu dosis anaknya,” ujarnya.

Sunaryo mengungkapkan, dosis Booster adalah wajib setelah 6 bulan mendapatkan vaksinasi dosis ke 2 untuk mendukung herd immunity.

“Kalau untuk herd immunity ya tetap wajib, artinya bagi masyarakat dan sudut pandang keilmuannya,” pungkasnya (ang/aha)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)