Gunung Balak Pakis Siap Jadi Wisata Religi

WISATA RELIGI : Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang, Slamet Achmad Husein menghadiri kegiatan Sadranan di Gunung Balak, Pakis sebagai bagian wisata religi (Dok Prokompim Kab Magelang)

MAGELANG (wartamagelang.com) Pemerintah Kabupaten Magelang berencana akan merevitaliasi lokasi wisata Gunung Balak di Kecamatan Pakis. Gunung Balak dikenal sebagai wisata religi yang tradisi turun temurunnya dilaksanakan oleh warga Desa Pakis.

Hal ini diungkapkan Kepala Desa Pakis, Margo Utomo saat acara Sadranan Gunung Balak di Desa Pakis, Kecamatan Pakis, Minggu (23/7/2023). Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Magelang diwakili Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Magelang, Slamet Achmad Husein bersama jajaran Forkompimcam Pakis.

Margo menuturkan, kegiatan Sadranan Gunung Balak ini sudah dilaksanakan secara turun temurun untuk mendoakan para leluhur dan memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa supaya masyarakat di Kecamatan Pakis sehat, aman sentosa dan lebih guyup rukun.

Margo mengatakan bahwa Bapak Bupati Magelang telah berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat kaitan dengan akan dilakukannya revitalisasi lokasi Gunung Balak tersebut.

“Kita berharap pada tahun 2024 Gunung Balak ini akan segera direvitalisasi dengan tujuan untuk dijadikan destinasi wisata religi,” ungkapnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Magelang, Slamet Achmad Husein membacakan sambutan Bupati Magelang, menyampaikan, kegiatan Sadranan Gunung Balak merupakan tradisi yang pada hakekatnya merupakan kegiatan adat yang membaur dengan kebudayaan Jawa dan ajaran islam, menjadi tradisi secara turun-temurun yang diwariskan dari para leluhur.

Tradisi ini, disamping sebagai sarana untuk mensyukuri dan bertawasul atas karunia yang telah di berikan Tuhan Yang Maha Esa, juga untuk mendoakan kepada leluhur, yang dilanjutkan dengan membersihkan dan menabur bunga di makam Gunung Balak.

“Kami memandang, ini menjadi kebiasaan unik, yang ada di Desa Pakis, sebab Sadranan yang biasanya hanya dilaksanakan pada bulan Sya’ban saja, tidak terkecuali bagi masyarakat Desa Pakis yang pelaksanaannya juga di bulan Suro. Untuk itu, sudah sepatutnya kita bersyukur sekaligus bangga sebagai warga masyarakat Kabupaten Magelang khususnya Desa Pakis ini, bisa melaksanakan dan melestarikan tradisi Sadranan Gunung Balak,” ungkapnya.

Ia berharap, kegiatan Sadranan Gunung Balak ini bisa terus tumbuh dan berkembang serta mampu bergerak untuk membuat keragaman budaya semakin hidup.

“Kami juga mengajak masyarakat untuk terus menjaga dan melestarikan budaya gotong-royong, sebagai jati diri rakyat Indonesia, tanamkan secara mendalam rasa kebersamaan, menjaga persatuan dan kesatuan, sehingga tercipta kondusifitas wilayah yang aman dan damai di masyarakat, yang pada akhirnya bisa mewujudkan masyarakat Kabupaten Magelang yang Semakin Sejahtera, Berdaya Saing dan Amanah (Sedaya Amanah),” bebernya (ang/aha)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)