UNTIDAR Gelar Seminar Nasional Kemahasiwaan

SEMINAR NASIONAL : Universitas Tidar menggelar seminar nasional kemahasiswaan yang diikuti oleh 12 perguruan tinggi (Dok Humas UNTIDAR)

KOTA MAGELANG (wartamagelang.com) Universitas Tidar (UNTIDAR) menggelar Seminar Kemahasiswaan dan Call of Paper, Sabtu (24/08/2024) di Kampus Tuguran, Universitas Tidar. Dalam kegiatan ini, menerima 55 artikel ilmiah dari 12 perguruan tinggi dari 6 provinsi di Indonesia.

Selain seminar, kegiatan ini diisi dengan pameran PPK Ormawa dan P2MW Untidar serta penyerahan Beasiswa Mahasiswa Berprestasi Kota Magelang Tahun 2024 untuk mahasiswa UNTIDAR.

Narasumber utama, Prof. Dr. Uyu Wahyudin, Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang memaparkan bahwa dalam program pemberdayaan terdiri dari terdiri konsep power dan disadvantaged (Ife & Tesoriero, 1997).

“Power (daya) ditandai dengan potensi daya dari masyarakat untuk mencapai tujuan bersama pada aspek sosial dan ekonomi. Dan disadvantaged (ketimpangan) merupakan kondisi ketidakberdayaan dari masyarakat untuk maju dan berkembang,” jelasnya.

Prof. Uyu juga menekankan bahwa model pemberdayaan yang efektif menggabungkan berbagai elemen untuk menciptakan perubahan yang berkelanjutan dan memberikan masyarakat kontrol atas masa depan mereka.

“Point mendasar model pemberdayaan masyarakat yaitu Partisipasi Aktif Masyarakat, Pemberdayaan Kapasitas (berbasis lokal), Kemandirian, Penguatan kelembagaan local, Akses terhadap sumber daya, Pendekatan partisipatif dan kolaboratif, Konteks sosial dan budaya,  Keberlanjutan ekonomi dan lingkungan, Monitoring dan evaluasi, dan Penguatan jaringan dan kemitraan,” kata Dosen di Departemen Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan, UPI ini.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Prof. Dr. Parmin, mengatakan, pemilihan tema “Mahasiswa Berkarya, Masyarakat Berdaya, Indonesia Jawara” tidak lain karena perolehan Peringkat 3 Nasional dimana Untidar lolos 17 proposal Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa). Program ini fokus pada pembinaan ormawa oleh Perguruan Tinggi yang diimplementasikan dalam program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat.

“Mengapa harus menggandeng Ormawa dalam program pemberdayaan masyarakat? Karena mereka pejuang sosial kemasyarakatan, suaranya didengar maka harus dirawat untuk kontrol sosial, cepat dalam merespon berbagai kejadian di masyarakat dan memiliki jaringan nasional yang kuat,” tuturnya.

Menurut Parmin, dengan adanya PPK Ormawa diharapkan dapat meningkatkan kompetensi dan kapasitas pengurus organisasi kemahasiswaan, merancang manajemen risiko untuk kegiatan ormawa serta sebagai bukti peran Ormawa dalam peningkatan prestasi dan reputasi mahasiswa (had/aha)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)