Gubernur Imbau Bupati/Wali Kota Pantau Masa Kadaluarsa Vaksin dan Pelaksanaan PTM 100 Persen

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Gubernur saat memimpin Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 di ruang rapat Gedung A lantai 2 kompleks Pemprov Jawa Tengah, Senin (3/1/2022). Foto : Vivi (Humas Jateng)

SEMARANG (wartamagelang.com)  – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta semua kepala daerah pantau pelakasanaan PTM (Pembelajaran Tatap Muka) 100 persen dan percepatan vaksinasi bagi daerah yang memiliki stok vaksin menjelang masa kadaluarsa.

Peringatan itu disampaikan Gubernur saat memimpin Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 di ruang rapat Gedung A lantai 2 kompleks Pemprov Jawa Tengah, Senin (3/1/2022). Rapat ini dihadiri pula Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen.

Pada sejumlah daerah yang memiliki stok vaksin akan kadaluarsa pada 13 Januari nanti, Gubernur meminta mereka segera melakukan percepatan vaksinasi. Jika mengalami kesulitan, mereka diminta segera koordinasi dengan dirinya.

“Cilacap, ada 13 ribu lebih vaksin yang akan kadaluarsa pada tanggal 13 Januari nanti. Pati ada 23 ribuan dosis, Grobogan ada 1.010 dosis, Jepara ada 4.270 dosis, Kebumen 3.630 dosis, Pemalang 8000 dosis, Purworejo 11 ribuan dosis dan daerah lain. Saya minta segera disuntikkan agar tidak terbuang sia-sia,” tegasnya.

Selain ada yang akan kadaluasa tanggal 13 Januari, ada juga yang akan kadaluarsa akhir bulan. Mayoritas merek Astrazeneca.

Terkait capaian vaksinasi di Jawa Tengah, Gubernur menyampaikan sudah 22,8 juta atau 79,49 persen warga yang sudah divaksin dosis pertama. Sementara untuk dosis kedua, total sudah ada 17,3 juta atau 60,35 persen. Meski begitu masih terdapat dua kabupaten yang belum mencapai target 70 persen.

“Memang masih ada dua daerah yang menjadi perhatian kita, yakni Kabupaten Tegal dan Pemalang. Di dua daerah itu, vaksinasi dosis pertama belum mencapai 70 persen. Akan kita dorong dan dampingi terus menerus agar bisa dilakukan

Kepada Gubernur, Sekda Kabupaten Tegal, Joko Mulyono mengatakan, sejumlah daerah di wilayahnya menolak divaksin karena dipengaruhi oleh tokoh setempat. Meski begitu, dia mengatakan, pihaknya akan bekerjasama dengan TNI/Polri mengatasi kendala tersebut sehingga target vaksinasi 70 persen di Kabupaten Tegal terpenuhi.

Mengetahui alasan kendala itu, Gubernur menyampaikan pihaknya juga akan ikut membantu. Pemprov akan menghadirkan Wakil Gubernur yang juga seorang ulama untuk melakukan pendekatan.

Tidak hanya mengingatkan tentang vaksin yang sudah akan kadaluarsa, pada rapat itu Gubernur juga meminta para kepala daerah untuk memantau pelaksanan pembelaran tatap muka (PTM) 100 persen yang dimulai pada hari ini.

“Saya mengingatkan kepada kawan-kawan, karena sudah ada yang melaksanakan PTM 100 persen. Hari ini hari pertama, saya minta semua melapor dan memastikan betul prokesnya berjalan. Semua guru dan siswanya sudah divaksin,” katanya.

Untuk sekolah selevel SMA/SMK dan SLB diminta melaporkan langsung kepada provinsi. Dari laporan yang sudah didapat, diketahui terdapat seratusan SMA/SMK dan SLB yang melakukan PTM 100 persen. Sementara untuk level SD/SMP,  yang pelaporannya langsung pada bupati/wali kota untuk dilanjutkan pada Gubernur, data itu belum diterima.

“Untuk SD/SMP belum ada laporan, tapi saya minta agar jenjang itu dipantau betul. Karena kalau siswa SMA sederajat itu, logikanya, mereka bisa menjaga dirinya, tapi kalau anak-anak SD ini saya yang masih degdegan, karena mereka belum disuntik (vaksin). Maka harus ketat betul pengawasannya,” ucapnya.

Gubernur juga mengingatkan kepada bupati/wali kota agar PTM 100 persen tidak dilaksanakan di  pada jenjang TK/SD atau anak usia 6-11 tahun yang belum divaksin.

Pada agenda terakhir yang membahas evaluasi pelaksanaan pengetatan selama Natal dan tahun baru di Jawa Tengah, Gubernur terlihat lebih sumringan. Selain tidak terjadi lonjakan pergerakan, objek wisata juga tertib mematuhi aturan. Gubernur juga bersyukur hingga saat ini varian Omicron juga belum ditemukan masuk ke Jawa Tengah.

“Alhamdulillah semua bisa terkendali dengan baik. Namun demikian kita tetap koordinasi dengan otoritas kesehatan, kita tunggu apakah ada efek Covid-19 selama masa inkubasi. Mudah-mudahan tidak (ada) dampak, meski begitu kalau terjadi sesuatu pengendalian yang baik insyaalah bisa kita lakukan,” katanya usai memimpin rapat koordinasi penangaan Covid-19 di kantornya, Senin (3/1).

Atas pencapaian itu Gubernur berterimakasih kepada semua pihak, termasuk bupati/wali kota, TNI Polri dan instansi terkait yang bekerja keras selama libur Nataru. Ia juga berterimakasih kepada masyarakat yang telah mendukung dengan tidak bepergian selama Nataru.

“Kondisi Covid-19 di Jateng sekarang sudah flat bahkan cenderung melantai. Mudah-mudahan masyarakat sadar (prokes) agar ekonomi bisa bergerak kembali,” ucapnya dalam rilis Humas Provinsi Jawa Tengah yang diterima oleh wartamagelang.com, (wq)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)