FLG ke-XXIII Hari Ketiga : SD N Krogowanan Persembahkan Tarian Penuh Pesan Untuk Lingkungan

Foto: Muhammad Rizki Adhi

Tari “Ja Da Nyampah” ditampilkan oleh peserta didik SD Negeri Krogowanan, Sawangan menjadi pembuka hari ketiga FLG XXIII, Jumat (27/9/2024). Foto: Muhammad Rizki Adhi

Magelang (wartamagelang.com) – Tarian dari SD Negeri Krogowanan menjadi pembuka hari ketiga FLG XXIII, Jumat (27/9/2024). Tarian yang terinspirasi dari lingkungan sekitar menyampaikan pesan tentang kebersihan lingkungan terutama sampah.

Pada awal tarian terdapat suatu hal yang unik yaitu salah satu penari masuk ke dalam tempat sampah besar yang menjadi properti. Ketika memasuki menit akhir tarian penari melepas kostum luaran yang terbuat dari kain perca. Pada akhir tarian terdapat seorang penari yang menggunakan kain lebar kemudian dikibar-kibarkan oleh dua penari lainnya. Sebagai simbol penari yang mengenakan kain lebar tersebut mengangkat tempat sampah diakhir tarian.

Tari ini tercipta sebagai refleksi dari kehidupan modern, di mana banyak orang tidak menyadari dampak buruk dari sampah yang dihasilkan. Ketidakpedulian terhadap pentingnya membuang sampah pada tempatnya serta perilaku yang merusak alam semakin memperburuk kondisi lingkungan. Selain itu, tarian ini juga sebuah refleksi dari kehidupan warga Krogowanan.

Busana penari yang menggunakan kain perca serta properti yang sederhana seakan menyampaikan pesan dari tarian tersebut. Pesan dari tarian ‘Ja Da Nyampah’ ialah mari kita jaga bersama alam ini satukan rasa dan jiwa untuk hijaunya bumi yang asri. Jangan kau rusak alamku, jangan kau rusak bumiku.

Tari “Ja Da Nyampah” ditampilkan oleh peserta didik SD Negeri Krogowanan, Sawangan. Tari ini dikoreograferi oleh Lariska Febti Triyaninda, S.Sn. Musik pengiring tari tersebut disusun sendiri bekerja sama dengan tim pemusik Mas Puji yang berasal dari dusun Tlatar. Untuk tim rias serta busana oleh Ibu Erna selaku guru di SD N Krogowanan. Penampil tari ini berjumlah tiga orang dengan dua anggota perempuan dan satu anggota laki-laki yaitu Axelio Farid Pratama, Adara Putri Oktavia, dan Asifa Mei Syafira.

Ibu Erna menceritakan bahwa  tarian  “Ja Da Nyampah ini” bermula dari kegiatan lomba FLS2N. Persiapan tarian tersebut diperkiran memakan waktu dua bulan. Latihan ini diselenggarakan sejak bulan ramadhan kemarin dan setelah lebaran ditampilkan dalam FLS2N.

“Untuk koreografer, musik, dan sebagainya kita menciptakan dari 0. Untuk musik kita membuat sendiri kita bekerjasama dengan tim pemusik. Tim pemusik mengambil jurusan suara dari sinden. Musik disesuaikan dengan koreografer nya,” cerita Bu Erna. (mg5/mg6/mg7/wq)

Penulis:

Lukluk Shafwatu Niswa

Fauziah Dwi Febriyanti

Muhammad Rizki Adhi

Editor: Freddy Sudiono Uwek

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)