BKB Dalami Temuan Struktur Kuno di Kawasan Borobudur Kabupaten Magelang

STRUKTUR KUNO : Koordinator Pemanfaatan Balai Konservasi Borobudur (BKB) Yudi Suhartono sedang meneliti temuan struktur kuno di dekat Candi Pawon Kawasan Borobudur Kabupaten Magelang (Haksono/wartamagelang.com)

MAGELANG (wartamagelang.com) Struktur kuno berupa batu bata ditemukan di kawasan Borobudur, tepatnya dekat Candi Pawon, Dusun Brojonalan Desa Wanurejo Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. Penemuan struktur kuno ini imbas adanya pembangunan jalan penghubung Candi Borobudur, Candi Mendut, dan Candi Pawon.

Koordinator Pemanfaatan Balai Konservasi Borobudur (BKB) Yudi Suhartono, Selasa (29/12/2020) di lokasi penemuan, mengatakan temuan struktur ini saat adanya pembangunan jalan akses budaya penghubung Candi Borobudur, Candi Mendut, dan Candi Pawon. Pembangunan jalan akses budaya ini, kata Yudi, merupakan salah satu dari penataan kawasan Borobudur sebagai destinasi super prioritas.

“Ini bagian dari penataan kawasan Borobudur sebagai superprioritas. Nah, dari sini salah satu untuk dibuat akses budaya, jalur menghubungkan Mendut, Pawon, Borobudur,” katanya.

Yudi mengungkapkan, pihaknya melakukan ekskavasi mulai Senin (14/12/2020) sampai dengan Sabtu (18/12/2020) di sisi timur Candi Pawon, tepatnya di sekitar Sendang Lanang dan Sendang Pawon yang merupakan kawasan cagar budaya. Kemudian, kata Yudi, dilakukan penggalian di bawah rumpun pohon bambu di pinggir Sungai Progo dengan kedalaman sekitar 80 cm.

Penggalian ini, kata Yudi, ditemukan struktur bata dari tanah liat. Kemudian dilakukan penggalian lagi ada struktur bebatuan alam yang diduga merupakan bawah tangga.

“Salah satunya adalah penataan dari Sendang Lanang dan Sendang Wadon di Brojonalan, Wanurejo, di sisi timur Candi Pawon. Karena penataan itu, makanya adanya kesepakatan dari beberapa pihak penggalian arkeologis untuk melihat apakah di bawah sini ada temuan arkeologis. Ternyata disini ditemukan reruntuhan bata-bata besar,” ujarnya.

Saat disinggung temuan struktur merupakan candi, Yudi mengaku belum bisa menentukan secara pasti. Temuan ini, kata Yudi, akan diteliti lebih lanjut.

Yudi menduga, temuan struktur ini semasa dengan Candi Pawon sekitar abad ke-8 sampai 10 M. Terkait material struktur merupakan bata bukan batuan andesit seperti Candi Borobudur, Mendut dan Candi Pawon, menurut Yudi, perlu dikaji lebih jauh lagi.

Namun demikian, kata Yudi, di sekitar Candi Borobudur sendiri ada situs seperti Brongsongan dan Dipan yang berupa bata.

“Kita belum tahu. Karena baru ditemukan sedikit. Candi Borobudur, Mendut, Pawon dikelilingi candi-candi kecil yang terbuat dari batu bata. Dipan, pernah mendengar laporan penemuan stupika jadi buddhis. Kalau Brongsongan, Hindu karena ada Yoni,” paparnya.

Yudi menjabarkan, temuan struktur ini ada keterkaitan dengan Candi Pawon yang berlatar Buddha. Sebab, kata Yudi, ada temuan fragmen stupika atau stupa kecil.

“Kita ekskavasi menemukan fragmen stupika atau stupa kecil. Jadi dugaannya buddhis. Kemungkinan besar bagian dari Pawon, karena Pawon Buddhis. Karena suatu candi tidak berdiri sendiri, ada bangunan atau pendamping lainnya,” tandasnya.

Yudi menyebutkan, saat ini untuk mengamankan temuan tersebut diberi penutup dari terpal. Terkait dengan tindakan selanjutnya, Yudi mengaku menunggu hasil koordinasi dengan pihak terkait lainnya (ang/aha)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)