Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan, Bentuk Tim Satgas Penanganan
MAGELANG (wartamagelang.com) – Untuk melakukan langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan terhadap kejadian kebakaran hutan dan lahan, telah dibentuk Tim Satgas Penanganan. Pembentukan ini dengan keterlibatan semua pihak dan menjadi salah satu langkah nyata dalam upaya pencegahan bencana kebakaran hutan dan lahan.
Hal tersebut disampaikan Bupati Magelang yang diwakili oleh, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Magelang, Bambang Hermanto saat kegiatan Apel Gelar Pasukan Satgas Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan di wilayah Kabupaten Magelang, bertempat di Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) Jurang Jero, Kecamatan Srumbung, Kamis (24/8/2023).
Bambang Hermanto menyampaikan, saat ini sedang terjadi anomaly iklim positif hingga November 2023. Kabupaten Magelang, kata Bambang, menjadi wilayah yang memiliki potensi kemarau dan membawa dampak negative seperti kekurangan air, gagal panen bahkan berpotensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Oleh karena itu, menyadari betapa besar dampak yang ditimbulkan oleh kejadian kebakaran hutan dan lahan tersebut, maka ini menjadi tanggung jawab bersama untuk melakukan langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan terhadap kejadian kebakaran hutan dan lahan.
“Melalui apel siaga ini, kami berharap seluruh instansi terkait terus membangun upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan, lakukan kerjasama dan keterlibatan seluruh elemen,” kata Bambang.
Bambang berharap, agar Satgas Kebakaran Hutan dan Lahan ini dapat bekerja lebih optimal, efektif, serta mampu memberikan edukasi melalui sosialisasi kepada masyarakat secara persuasive. Sehingga, keterlibatan semua pihak menjadi salah satu langkah nyata dalam upaya pencegahan bencana kebakaran hutan dan lahan.
Dirinya juga berpesan kepada aparat Pemerintah maupun tokoh masyarakat serta relawan yang bertugas atau tinggal di kawasan rawan bencana kebakaran, agar terus membekali diri sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. Selain itu agar terus giat berlatih secara rutin dan terencana, sehingga bisa menjadi ujung tombak dalam penanganan kebakaran hutan.
“Lakukan penanganan bencana secara komprehensif dan terpadu, serta memiliki standar yang baku dalam menangani keadaan darurat bencana seperti kebakaran hutan dan lahan,” tuturnya.
Kapolresta Magelang, Kombes Pol Ruruh Wicaksono mengatakan, El-Nino juga akan mengakibatkan dampak negatif lainnya seperti kekeringan ekstrim serta cuaca panas yang luar biasa. Dari data yang telah dihimpun dari bulan Januari-Agustus sudah terdapat 36 kasus kebakaran, baik kebakaran rumah, tempat usaha, hutan dan lahan.
“Maka saat ini sering terjadi kebakaran hutan dan lahan,” imbuhnya.
Ruruh menyampaikan, apel ini sekaligus untuk berkoordinasi bersama untuk melakukan upaya pencegahan bencana kebakaran di wilayah Kabupaten Magelang.
“Prinsipnya kami TNI, Polri siap membantu stakeholder terkait, Pemerintah Daerah ketika ada kejadian kebakaran apapun itu,” bebernya.
Sementara, Dandim 0705/Magelang Letkol Inf Jarot Susanto meminta agar seluruh stakeholder terkait dapat bersinergi untuk melakukan pencegahan kebakaran hutan dan lahan dengan upaya memberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk meminimalisir terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
“Contohnya seperti di jalur pendakian. Dengan memberikan sosialisasi kepada para pendaki agar berhati-hati pada saat merokok di hutan maupun di pegunungan. Pastikan puntung rokok dimatikan dengan benar jangan menyisakan bara api yang nantinya bisa menimbulkan kebakaran,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, juga dilakukan pengecekan kesiapan alat-alat pemadam kebakaran seperti mesin pemompa air pada pemadam kebakaran, alat pemotong kayu/pohon, dan alat pemadam kebakaran manual (ang/aha)