UNTIDAR Gelar Kuliah Umum Bertemakan Indonesia dan Dinamika Dunia
KOTA MAGELANG (wartamagelang.com) – Universitas Tidar (UNTIDAR) bersama Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Jum’at (19/08/2022) menggelar Kuliah Umum Politik Luar Negeri Republik Indonesia. Kuliah umum yang bertema “ Indonesia dan Dinamika Dunia berlangsung di Gedung Kuliah Umum dr. H.R. Suparsono UNTIDAR.
Hadir dalam kuliah umum, Wali Kota Magelang, Rektor UNTIDAR, Wakil Rektor, Dekan, dan perwakilan dosen. Kuliah Umum juga diikuti oleh 3000 mahasiswa baru UNTIDAR dan 100 taruna Akademi Militer Magelang.
Menteri Luar Negeri, H. E. Retno Marsudi, dalam kesempatan tersebut, menyampaikan tentang peran Indonesia di mata dunia. Ia menyampaikan bahwa peringatan HUT RI Ke-77 menjadi refleksi seluruh komponen dan bangsa untuk selalu memperteguh komitmen sebagai bangsa Indonesia.
Presiden Republik Indonesia, Ir. H. Joko Widodo, menurut Retno, telah mengatakan bahwa Indonesia saat ini berada di puncak kepemimpinan global. Pada tahun ini, Indonesia terpilih menjadi Presiden G20, dan pada November 2022, Indonesia akan menjadi Ketua ASEAN.
“Karena posisi Indonesia pada saat inilah kita harus menjadi negara yang satu, makmur, dan mampu untuk terus berkontribusi dalam perdamaian dunia,” ucap H. E. Retno Marsudi. “Adanya campur tangan masyarakat, mempertebal tekad dan komitmen untuk memberikan yang terbaik bagi Tanah Air,” imbuhnya.
Rektor UNTID Prof. Dr. Ir. Mukh Arifin, menyampaikan dalam sambutannya tentang pengaruh generasi muda saat ini terhadap kemajuan negara di masa yang akan datang.
“Kegiatan kuliah umum yang diselenggarakan ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang bagaimana posisi dan peran Indonesia di kancah dunia,” jelasnya.
Materi kuliah umum disampaikan oleh H. E. Ibnu Wahyutomo, selaku Inspektur Jenderal Luar Negeri. Beliau menjelaskan, bahwa di tangan pemuda, negara ini akan maju. Penerus bangsa memiliki pera penting untuk memajukan Indonesia. Tantangan yang di hadapi dunia saat ini sangat besar, dengan adanya pandemi dan perang antar negara yang menyebabkan krisis pangan, energi dan keuangan.
“Dalam berbagai krisis yang ada, adanya politik bebas aktif menjadi satu-satunya kiblat untuk mengutamakan kepentingan nasional Indonesia. Di tengah dinamika dunia inilah, kita harus menjadi bagian dalam solusi permasalahan dunia,” ucapnya.
Ibnu menjelaskan, Indonesia memiliki berbagai diplomasi untuk mengatasi beragam situasi di Indonesia. Yang pertama, adalah diplomasi dan Polugri Indonesia yang berkontribusi dalam mengatasi masalah kesehatan. Menghadapi pandemi yang menyerang hampir seluruh masyarakat Indonesia, mesin diplomasi Indonesia ini terus bergerak untuk memfasilitasi dan memberantas virus COVID-19.
Diplomasi vaksin berhasil mengamankan puluhan juta warga negara dari bahaya virus ini. Kemudian disaat yang sama, Kementerian Luar Negeri terus menyediakan akses persediaan alat kesehatan, seperti APD, tabung oksigen, dan lain-lain, serta vaksin yang diberikan pada masyarakat Indonesia secara gratis. Diplomasi Kesehatan Indonesia meningkatkan industri kesehatan di Indonesia.
Kedua, adalah diplomasi perdamaian membantu kontribusi kemanusiaan pada negara-negara terdampak perang di Ukraina, Myanmar, dan Afghanistan. Indonesia melakukan kunjungan langsung untuk mengirimkan pesan perdamaian, dan menjadi kunjungan negara berkembang di Asia pertama di dunia.
Ibnu juga menguraikan diplomasi-diplomasi Indonesia berperan penting dalam mendorong perekonomian dunia. Indonesia yang saat ini menjalankan kepemimpinannya di G20, memiliki prioritas utama dalam ranah kesehatan yang akan memulihkan perekonomian di Indonesia. Saat ini, roda yang terus menggerakkan Indonesia untuk meningkatkan dan menstabilkan perekonomian negara adalah UMKM. Transformasi digital menjadi bagian untuk memperkuat perekonomian negara dalam sektor UMKM.
“Diplomasi indonesia kedepannya terus beradaptasi, agile dan relevan. Semoga setiap insan penerus generasi bangsan bisa menjadi agen perubahan untuk indoneisa yang lebih baik,” pungkasnya (coi/aha)