Seminar Nasional Bertajuk “Menyelamatkan Nasib Perguruan Tinggi Swasta” Dihelat di Auditorium Kampus 3 UAJY

Seminar Nasional bertajuk “Menyelamatkan Nasib Perguruan Tinggi Swasta” yang diselenggarakan Keluarga Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (KAFEGAMA) DIY bekerja sama dengan Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Rabu (27/8/2025), di Auditorium Kampus 3 UAJY. Foto: Dok Panitia
Yogyakarta (wartamagelang.com) – Menyelamatkan perguruan tinggi swasta (PTS) bukan hanya persoalan pendidikan, melainkan juga menyangkut keberlangsungan perekonomian. Hal ini ditegaskan oleh Rektor Universitas Widya Mataram (UWM) Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec., dalam Seminar Nasional bertajuk “Menyelamatkan Nasib Perguruan Tinggi Swasta” yang diselenggarakan Keluarga Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (KAFEGAMA) DIY bekerja sama dengan Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Rabu (27/8), di Auditorium Kampus 3 UAJY.
Menurut Prof. Edy, keberadaan mahasiswa di PTS memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat sekitar. “Biaya hidup yang dikeluarkan mahasiswa jauh lebih besar daripada biaya akademik yang mereka bayarkan ke kampus. Maka, keberlangsungan PTS akan turut menyokong denyut ekonomi lokal,” ungkapnya.
Selain itu, Guru Besar FEB UII ini juga menyoroti tingginya biaya akreditasi yang dinilai sangat membebani PTS, terutama yang masih berkembang dengan keterbatasan sumber daya. Ia menegaskan perlunya regulasi yang lebih berpihak untuk mengatasi persoalan ini. “Akreditasi memang penting sebagai upaya menjaga mutu, tetapi mekanismenya harus dibuat lebih adil dan proporsional, agar tidak justru mematikan PTS kecil yang sedang berjuang bertahan,” tambahnya.
Seminar nasional ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain Rektor UAJY Dr. G. Sri Nurhartanto, S.H., LL.M.; Kepala LLDikti V Prof. Setyabudi Indartono, Ph.D.; Ketua KAFEGAMA Dr. Bogat Agus Riyono, M.Sc., Ak., CA.; Ketua APTISI Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D.; Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY Sri Darmadi Sudibyo; Guru Besar FEB UGM Prof. Ainun Naim, Ph.D.; Dekan FEB UGM Prof. Dr. Didi Achjari, S.E., M.Com., Akt.; serta secara daring turut hadir Direktur Kelembagaan Diktisaintek Prof. Dr. Mukhamad Najib, S.TP., M.M.
Dalam kesempatan itu, Ketua APTISI Prof. Fathul Wahid menegaskan bahwa posisi PTS dalam sistem pendidikan nasional tidak bisa dinafikan. “PTS telah berkontribusi besar melahirkan sumber daya manusia berkualitas. Perannya harus dipandang setara dan diberi dukungan agar tetap eksis,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Kelembagaan Diktisaintek Prof. Dr. Mukhamad Najib menekankan bahwa PTS memiliki peran vital bagi pemerataan pendidikan. “PTS berkontribusi besar dalam ekosistem pendidikan Indonesia, terutama di daerah yang sulit dijangkau oleh perguruan tinggi negeri. Dukungan kebijakan untuk memperkuat peran ini menjadi sangat penting,” jelasnya.
Forum ini menghadirkan berbagai akademisi dan praktisi pendidikan untuk membahas tantangan yang dihadapi PTS di tengah persaingan ketat, tingginya biaya akreditasi, menurunnya jumlah mahasiswa, serta berbagai isu kebijakan pendidikan tinggi. Seminar ini diharapkan mampu melahirkan rekomendasi strategis demi keberlanjutan PTS sebagai salah satu pilar penting dalam pembangunan bangsa. (wq)
