Bimtek ”Potensi Pengembangan Sektor Peternakan” di Magelang

Foto: Freddy Uwek/wartamagelang.com

Bimbingan Teknis ”Potensi Pengembangan Sektor Peternakan” pada hari Senin, 25 Oktober 2021. bertempat diAtria Hotel Magelang. Foto: Freddy Uwek/wartamagelang.com

Magelang (wartamagelang.com) -Balai Besar Veterainer Wates Kementerian Pertanian menyelenggarakan Bimbingan Teknis ”Potensi Pengembangan Sektor Peternakan” pada hari Senin, 25 Oktober 2021. bertempat diAtria Hotel Magelang

Acara bimtek ini juga difasilitasi oleh anggota Komisi IV DPR RI, Vita Ervina, SE., MBA.

Acara diawali dengan sambutan dari drh. Hendra Wibawa, M.SI., PH.D., Kepala Balai Besar Veterainer Wates Kementerian Pertanian.

“Sub sektor peternakan adalah bagian penting dari sektor pertanian, yang memegang peran dalam menopang ketahanan pangan nasional khususnya sumber protein hewani yang dibutuhkan masyarakat Indonesia,” kata Hendra dalam sambutannya.

Namun, tambah Hendra, beberapa masalah masih dijumpai, salah satunya adalah masih adanya peternakan-peternakan di Indonesia yang dikelola secara tradisional, turun menurun, atau bersifat sampingan sehingga produktifitas, manfaat, dan keuntungan yang dihasilkan tidak optimal.

“Pengelolaan yang masih bersifat tradisional ini juga berakibat pada kurangnya pemanfaatan Sumber Daya Manusia sehingga kontribusi pada sektor lapangan pekerjaan masih rendah,” tambah Hendra.

Hendra menambahkan, oleh karena hal itu, diperlukan sebuah solusi untuk mengubah paradigma dan sistem budidaya tradisional dengan pendekatan pengelolaan peternakan berbasis agribisnis, sehingga produktivitas meningkat dan terjamin, baik dari segi kuantitas, kualitas, dan kesinambungan produk hasil peternakan, yang bisa dimanfaatkan secara maksimal baik benefit dan profitnya untuk kesejahteraan Peternak, pemenuhan kebutuhan konsumsi hewani, maupun mendukung komoditi ekspor sektor pertanian.

Kemudian acara diteruskan dengan sambutan dari Joni Indarto, Ap., M.SI., Kepala Dinas Peternakan Dan Perikanan Kabupaten Magelang.

“Kabupaten Magelang pada tahun ini mendapatkan bantuan hibah ternak ruminansia potong yaitu sapi dan kambing/domba serta bantuan ternak unggas berupa ayam lokal melaui kegiatan dari APBD,” ujar Joni.

Bantuan berupa sapi, tambah Joni, akan diberikan kepada enam kelompok tani, bantuan kambing atau domba kepada tujuh kelompok tani, dan bntuan ayam lokal akan diberikan kepada sepuluh kelompok tani.

Acara disambung dengan sambutan sekaligus pembukaan bimtek ”Potensi Pengembangan Sektor Peternakan” oleh Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDIP, Vita Ervina SE. MBA.

Dalam sambutannya, Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDIP, Vita Ervina SE. MBA.  mengatakan, kegiatan “bimbingan teknis (bimtek) yang digelar hari ini menjadi salah satu strategi program aksi dukungan pemerintah bersama komisi IV kepada masyarakat di sektor pertanian membangun Indonesia tangguh melalui pembangunan pertanian khususnya melalui sektor komoditas peternakan

“Pemerintah juga terus menerus memberikan dukungan Program bantuan yang langsung menyentuh dan berpihak kepada peternak, mulai dari sisi hulu, pendampingan budidaya ternak, seperti penyediaan bibit-bibit ternak berkualitas, pelatihan usaha peternakan, pengendalian penyakit ternak, sampai dengan perumusan kebijakan di sektor hilirnya, “ kata Vita.

Vita menambahkan, semua program ini diberikan sebagai modal awal dalam mewujudkan swasembada dan ketahanan pangan di negeri kita.

“Bimtek dari kementrian pertanian telah dilakukan berturut-turut dalam kurun waktu September s.d. akhir Oktober 2021, dalam rangka meningkatkan kemampuan dan pengetahuan SDM di sektor Pertanian. Fokus pada bimtek kali ini adalah potensi pengembangan usaha peternakan dalam usaha percepatan Pemulihan Ekonomi Nasioanal, kerjasama saya sebagai anggota Komisi IV DPR RI Dapil Jateng VI (Magelang Raya, Purworejo, Temanggung dan Wonosobo) bersama dengan mitra kami Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian,” tambah Vita.

Vita mengatakan, Sektor peternakan merupakan sektor yang cukup penting di dalam proses pemenuhan kebutuhan pangan bagi masyarakat. Produk peternakan merupakan sumber protein hewani.  Konsumsi daging khususnya sapi yang meningkat dari tahun ke tahun membuat Indonesia harus mengimpor daging sapi setiap tahun. Hal ini dikarenakan peternakan sapi dalam negeri belum mampu memenuhi kebutuhan daging sapi di dalam negeri.

“Dalam hal peternakan sapi, Indonesia masih dihadapkan pada penggunaan lahan yang belum optimal, teknologi yang kurang memadai dan belum merata serta rendahnya permodalan pengembangan ternak terutama dalam usaha pembibitan, maupun bibit kualitas unggulnya,” ujar Vita.

Saat ini, kata Vita, pengembangan usaha ternak sapi potong dapat dicapai dengan memanfaatkan sumber daya lahan secara optimal dan tepat guna yang disesuaikan dengan keadaan alam, kondisi sosial ekonomi masyarakat setempat, sarana dan prasarana, teknologi peternakan, dan lainnya.

“Saya melihat di Magelang banyak peternak yang secara mandiri atau berkelompok bisa sukses mengembangkan peternakannya dan secara langsung mampu memberikan percontohan bagi peternak-peternak lainnya. Melalui sinergitas antara pemerintah dan masyarakat khususnya peternak, usaha dalam rangka optimalisasi sector usaha peternakan pasti dapat terwujud dengan baik,” pungkas Vita. (wq)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)