Taj Yasin Maimoen Memberikan Sambutan Pada RAT Koperasi Bhakti Praja Jateng
SEMARANG (wartamagelang.com) – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen mengapresiasi kinerja Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Bhakti Praja Provinsi Jawa Tengah yang mengalami kenaikan aset hingga 5,37 persen. Hal itu disampaikan saat memberikan sambutan pada Rapat Anggota Tahunan Koperasi Bhakti Praja, Rabu (10/3/2021).
Pada tahun 2019 lalu, aset yang dimiliki Koperasi Bhakti Praja Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp105,6 miliar. Aset tersebut mengalami kenaikan di tahun 2020 yang mencapai Rp111,3 miliar.
“Aset dan pendapatan Koperasi Bhakti Praja terus naik. Yang menarik lagi ketika pandemi COVID-19, di mana sektor ekonomi dan perusahaan banyak mengalami penurunan, ternyata dampak pada koperasi tidak signifikan,” kata Taj Yasin dalam rilis Humas Provinsi Jawa Tengah yang diterima oleh wartamagelang.com.
Selain mengalami kenaikan aset pendapatan, koperasi tersebut juga mengalami penambahan anggota konsumen. Tahun 2019 jumlah anggota sebanyak 5.472 orang dan di tahun 2020 anggota bertambah menjadi 5.898 anggota.
Menurut Taj Yasin, kondisi itu dapat menjadikan acuan berinovasi untuk mengembangkan usaha lainnya. Sehingga Koperasi Bhakti Praja diharapkan memberikan manfaat lebih bagi anggotanya dan masyarakat luas.
Lebih lanjut, Taj Yasin menilai Koperasi Bhakti Praja adalah koperasi yang sehat dari berbagai aspek. Untuk itu, Koperasi Bhakti Praja dinilai mampu memberikan manfaat bagi anggota dan masyarakat Jawa Tengah.
“Saya berharap seluruh anggota bergotong royong, saling mendukung, dan saling menbantu. Saya yakin sebuah usaha kalau didasari gotong royong maka di situ ada keberkahan,” pinta Taj Yasin.
Sementara itu, Ketua Pengurus Koperasi Bhakti Praja Provinsi Jawa Tengah, Sujarwanto Dwiatmoko mengatakan setiap bulan aset koperasi mengalami pertumbuhan.
“Setiap bulan aset koperasi tumbuh, dan keuntungan koperasi dibukukan pada angka Rp5,5 miliar. Bahkan Koperasi Bhakti Praja dinilai sebagai koperasi sehat alias dari semua sisi usaha koperasi dinyatakan sehat,” beber Sujarwanto. (wq)