Subki, Perupa Magelang Langganan Juara Mural
Dunia seni rupa memanglah luas, bahkan jika digeluti dengan baik akan bisa menghasilkan prestasi. Sebagaimana yang dilakukan oleh Subki, perupa mural (lukisan tembok/dinding) dari Kampung Karang Gading Kel. Rejowinangun Selatan Kota Magelang.
Saat ditemui dalam acara Festival Pinggir Kali (FPK) 2020 di Museum Diponegoro komplek eks gedung Residen Kedu di Magelang, Jumat (9/10/2020), Subki menceritakan panjang lebar dunia yang telah membesarkan namanya ini.
Subki mengisahkan jika dirinya pertama kali mengikuti lomba mural yang diadakan di kotanya pada Oktober 2008.
“Lomba itu yang pertama saya ikuti meski hobi ini sebenarnya sudah sejak dulu dilakukan tapi belum ditekuni,” tutur Subki.
Saking gilanya di dunia mural, Subki tak segan-segan menjelajah ke berbagai kota untuk mengadu ketrampilannya dengan para perupa lain. Untuk wilayah Jawa yang sudah dikunjunginya, misalnya di Jakarta, Semarang, Jogja, Pemalang, Pekalongan, Cilacap, Blora, Pati, Malang, Surabaya, Jember, Pasuruan, Bondowoso, Ngawi dsb.
Event di luar Jawa seperti di Tarakan, Sawahlunto, Bantam, Tobowali di Bangka Belitung, Makasar.
“Saya pernah 3 kali ke Bali” imbuh Subki.
Tak main-main, saking banyaknya mengikuti lomba dan sering juara, di rumahnya terdapat kurang lebih 100 piala! Sampai-sampai almarinya tidak cukup untuk menyimpan piala-pialanya.
Saat mengikuti lomba, biasanya panitia setempat sudah menyiapkan bahan cat tembok warna putih, pewarna cat dan kuas berbagai ukuran. Tapi adakalanya Subki harus membawa cat dan pewarna cat sendiri. Hal ini dilakukan karena yang disediakan oleh panitia kurang sesuai dengan yang diinginkannya.
Misalnya saja saat Subki mengikuti lomba di wilayah Jabodetabek pewarna cat yang disediakan oleh pantia berupa warna pastel yang menurutnya warna tersebut kurang sesuai. Alhasil pewarna cat diperlukannya untuk melukis.
Begitu juga saat mengikuti lomba di luar Jawa, Subki juga membawa pewarna cat sendiri. Sayangnya ia tak bisa membawa cat karena tidak diperbolehkan ketika naik pesawat terbang.
“Terpaksa saya hanya membawa pewarna cat saja,” tuturnya.

Karya Subki yang meraih juara 1 ketika mengikuti lomba yang diadakan oleh KPU Sukoharjo 3 Oktober 2020 lalu.
Salah satu lomba mural yang paling berkesan adalah di Sawahlunto Sumatera Barat. Di kota tambang batubara ini, Subki meraih 2 juara sekaligus yakni juara favorit dan juara 1. Karyanya ini dikerjakannya selama 2 hari. Yang menarik, piala bagi juara terbuat dari batubara.
Tak hanya itu, dirinya juga terkesan dengan kota itu karena banyaknya keturunan orang Jawa yang merupakan anak turun dari buruh tambang batubara yang menjadi pekerja ratusan tahun lalu yang dibawa dari Pulau Jawa.
Saat itu, Subki naik bis menuju Sawahlunto selama 2,5 hari. Pulangnya naik pesawat terbang. Tentu saja ia bisa naik pesawat karena juara dan mendapatkan uang lebih dari 10 juta.
Suka duka di dunia mural yang digelutinya sudah dialami oleh Subki. Sukanya jika dia berhasil juara dan mendapatkan uang. Pernah Subki meraih juara 1 dengan mendapatkan hadiah senilai Rp8,5 juta di Batam 2019. Padahal karyanya dikerjakannya dalam waktu 3 jam saja.
Dukanya jika tema lomba tidak jelas sebagaimana yang dialaminya di sebuah kota di bagian timur Jawa Tengah. Menurut Subki, ketidakjelasan tema membuat dirinya tersisih dari lomba tersebut.
Meski demikian, Subki berhasil membuat karya TERSULIT berupa lukisan Burung Garuda ukuran 4×4 meter yang dilukisnya di plavon sebuah balai desa. Karyanya ini berhasil mendapatkan juara.
Cerita menarik lainnya adalah ketika dia tidak juara lomba lukis tapi hasil karyanya dibeli orang yaitu berupa lukisan cat akrilik ukuran 70×90 cm di atas kanvas terjual.
“Saya senang sekali ketika saya sudah kembali ke rumah di Magelang, lukisan saya yang ada di panitia malah dibeli orang,” kata Subki.
Di luar lomba mural, Subki juga menerima order melukis tembok. Harganya bervariatif sesuai dengan luasan media, tema dan tingkat kesulitan. Tak jarang pula Subki melukis tembok dengan pesan-pesan moral di beberapa tembok di sudut kota Tidar.
Di Magelang sendiripun, Subki juga aktif melukis bersama dengan kawan-kawan perupa mural. Dengan seperti itu, ia bisa mengasah kemampuan dan menjalin kesetiakawanan dengan sesama perupa mural. Karya-karya Subki bisa dilihat di instagramnya yakni subki_1.(bgs)