Sektor Pertanian Kabupaten Magelang Dinilai Tangguh
MAGELANG (wartamagelang.com) – Pandemi Covid-19 pada tahun 2020, sektor pertanian di Kabupaten Magelang masih bisa tumbuh sebesar 0,16 persen. Sementara di sektor yang lain seperti industri, perdagangan mengalami kontraksi.
Hal ini menunjukkan sektor pertanian di Kabupaten Magelang adalah sektor yang tangguh di masa apapun.
Hal ini diungkapkan Kepala BPS Kabupaten Magelang, Toto Desanto saat kegiatan Sosialisasi Sensus Pertanian 2023 Badan Pusat Statistik (BPS) secara virtual, bertempat di Ballroom Atria Hotel Magelang, Selasa (13/6/2023).
Toto mengatakan pada saat puncak Covid-19 pada tahun 2020 sektor pertanian di Kabupaten Magelang masih bisa tumbuh sebesar 0,16 persen, sementara di sektor yang lain seperti industri, perdagangan mengalami kontraksi.
“Ini menunjukkan sektor pertanian di Kabupaten Magelang adalah sektor yang tangguh di masa apapun,” kata Toto
Toto menyampaikan bahwa dalam kurun waktu 10 tahun, BPS wajib melakukan 3 sensus. Untuk setiap tahun berakhiran 0 BPS wajib melakukan sensus penduduk, untuk setiap tahun berakhiran 3 BPS wajib melakukan sensus pertanian dan untuk tahun berakhiran 6 BPS wajib melakukan sensus ekonomi.
“Sehingga di tahun 2023 ini kita melakukan sensus pertanian,” imbuhnya.
Sensus pertanian yang akan dilakukan di tahun 2023 ini merupakan sensus pertanian yang ke 7, pertama kali Pemerintah melalui BPS melakukan sensus pertanian ini pada tahun 1963.
Bupati Magelang diwakili Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang Adi Waryanto menyampaikan, sumber daya alam Indonesia yan sangat mendukung sebagai sektor pertanian terbaik di dunia. Terlebih dan 40 juta penduduk Indonesia sebagaian besar bekerja di sektor pertanian.
“Untuk itu Pemerintah Kabupaten Magelang menyambut baik atas diselenggarakannya Sensus Pertanian 2023 oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Magelang ini, yang mana kegiatan ini akan memberikan gambaran lengkap struktur pokok pertanian, peta kewilayahan, potensi petani milenial, potret kesejahteraan petani kecil dan bahkan petani gurem (petani kecil) di wilayah kita masing-masing,” ucapnya.
Adi menyebutkan, sensus pertanian akan menghasilkan informasi yang sangat bermanfaat dalam merumuskan kebijakan pemberian insentif, penyederhanaan peraturan, modernisasi teknologi, pemberian bantuan kredit usaha, dan pembangunan infrastruktur untuk memperlancar aktivitas perekonomian di sektor pertanian.
Pemerintah Kabupaten Magelang juga berkomitmen sekaligus mendorong agar Sensus Pertanian Tahun 2023 dapat menghasilkan data yang akurat untuk menentukan kebijakan strategis, dan penerjemahan visi misi, sehingga pembangunan di Kabupaten Magelang menjadi terukur, berkualitas dan tepat sasaran.
Untuk diketahui bahwa pada tahun 2022 lalu, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, Kabupaten Magelang mampu mencapai nilai tambah sebesar Rp 7,49 trilyun dan memberikan kontribusi terbesar kedua terhadap PDRB Kabupaten Magelang sebesar 19,19 persen.
Kemudian, dari data Survey Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) BPS, bahwa penduduk Kabupaten Magelang pada usia di atas 15 tahun yang bekerja pada sektor pertanian, sebanyak 34,37 persen.
“Dengan konstribusi sebesar itu, sektor pertanian tidak dapat diabaikan karena menjadi penopang hidup bagi sebagian masyarakat Kabupaten Magelang. Sehingga menjadi tugas kita bersama untuk berpartisipasi aktif menyukseskan Sensus Pertanian 2023 ini,” tandasnya.
Adi meminta agar para Camat, Kades/Lurah agar berpartisipasi aktif dengan turut serta mensosialisasikan pelaksanaan sensus pertanian di wilayah masing-masing dengan memanfaatkan berbagai media informasi, atau bisa melalui Ketua RT/RW dan kader-kader masyarakat (ang/aha)