Santri Juga Berkontribusi Jadi Garda Terdepan Menjaga NKRI
MAGELANG (wartamagelang.com) – Santri dalam era sejarah Bangsa Indonesia terbukti memberikan kontribusinya dalam menjaga kedaulatan NKRI. Hal tersebut diungkapkan oleh Bupati Magelang Zaenal Arifin saat Istighotsah memperingati Hari Santri 2020 secara virtual.
Zaenal mengakui bahwa kaum santri masih tetap Istiqomah dalam menjalin kemitraan dengan pemerintah. Baik melalui penerapan ekonomi kerakyatan, kata Zaenal, maupun penyelenggaraan pendidikan melalui pondok pesantren, maupun gerakan melawan kemungkaran.
“Contohnya seperti pasca disahkan UU Cipta Kerja tempo hari, sikap organisasi Nahdatul Ulama lebih memilih jalur konstitusional dalam menyampaikan aspirasinya demi tetap kokohnya persatuan dan kesatuan bangsa,” katanya
Pada kesempatan yang sama, Bupati Magelang juga menyerahkan hadiah kepada para pemenang lomba, antara lain lomba Dai Kecil juara I diraih oleh, Faza Fikri S, lomba Musabaqoh Qiroatul Kutub (putra) juara I diraih oleh Aghitsni Mubarok, dan lomba Musabaqoh Qiroatul Kutub (putri) juara I diraih oleh Nabila Fikria Tuzuhro. Bagi para pemenang juara I ini, masing-masing juga mendapat hadiah tambahan dari Kapolres Magelang berupa satu unit sepeda lipat.
Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Magelang KH Achmad Izzudin, sangat mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan Istighotsah tersebut mengingat masih dalam kondisi Pandemi Covid-19. Ia berharap dengan terselenggaranya acara tersebut, dapat memberikan semangat serta motivasi kepada para santri untuk lebih meningkatkan ilmu dan ketaqwaan.
“Tentunya kami juga mengapresiasi kepada pemerintah daerah yang mensupport kegiatan Istighotsah ini. Meskipun melalui daring atau virtual namun semangat kami, terutama para santri tetap besar,” bebernya.
Sementara, Gus Muwafiq dalam tausiyahnya mengajak para santri di Kabupaten Magelang untuk tidak mudah terpecah belah dengan berbagai hasutan dan kepentingan apapun. Ia meminta agar para santri tetap bergandengan tangan menjaga dan merawat keutuhan NKRI.
“Jangan sampai santri itu terpecah belah karena hanya kepentingan sesaat saja,” tuturnya.
Ia menambahkan, di zaman perjuangan, ketika bangsa Indonesia diganggu maka yang melawan pertama kali adalah para santri. Mereka terlibat langsung bahkan tak sedikit yang berkorban nyawa.
“Seharusnya semangat ini harus tetap di jaga di era sekarang ini, dan jangan sampai luntur,” pungkasnya (coi/aha)