Samakan Persepsi, Paguyuban Ambulan Desa Gemilang Dikukuhkan
MAGELANG (wartamagelang.com) – Untuk mempermudah dan menyamakan persepsi standar atau SOP penggunaan ambulan desa, Pemkab Magelang mengukuhkan Paguyuban Ambulan Desa (Ambudes) Gemilang. Pengukuhan di Balkondes Dewi Suba, Desa Mranggen, Srumbung, Sabtu (21/5/2022) oleh Bupati Magelang Zaenal Arifin.
Bupati Magelang Zaenal Arifin didampingi Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang, Bela Pinarsi menyampaikan, pemkab dulu mengadakan ambulan desa ini dalam rangka membantu masyarakat yang kurang beruntung secara kondisi sosial maupun ekonomi. Keberadaan ambulan desa ini minimal untuk menekan angka kematian ibu dan anak yang cukup tinggi saat itu.
“Maka inilah upaya pertama Pemerintah Daerah dengan menghadirkan ambulan desa, sehingga bagi saudara kita yang mau memanfaatkan fasilitas ini dalam kondisi darurat itu bisa langsung tertangani, walaupun di semua desa belum terpenuhi,” katanya.
Zaenal menuturkan, pandemi Covid-19 berdampak pada kebijakan Refocusing, dan menghambat Pemerintah dalam memberikan fasilitas ambulan di seluruh desa.
“Tapi insyaallah sampai periode (Bupati) saya selesai nanti, semua desa sudah memiliki fasilitas ambulan,” ujarnya.
Menurut Zaenal, dengan adanya wadah ini untuk menyamakan persepsi dan mempermudah jajaran Pemerintah Daerah untuk memberikan sosialisasi, terkait dengan standar atau SOP dalam penanganan atau menggunakan kendaraan ambulan ini.
“Tentunya dengan wadah ini, harapannya kebersamaannya tetap terus selalu dijaga dalam rangka memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat,” ungkapnya.
Sementara Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang, Bela Pinarsi mengatakan ambulan desa memang sangat dibutuhkan masyarakat dan sudah terbukti manfaatnya. Yang terpenting lagi, peran ambulan desa sangat membantu mempercepat penurunan angka kematian ibu.
“Alhamdulilah di Srumbung tahun 2021 hanya ada 2 orang yang tidak tertolong pada saat melahirkan, dan alhamdulilah tahun 2022 ini sampai dengan bulan Mei tidak ada kasus ibu meninggal dunia saat melahirkan atau 0,” paparnya.
Menurutnya perlu adanya kolaborasi, kerjasama, dan gotong-royong antara ambulan desa, Puskesmas, dan Publik Safety Center (PSC) Kabupaten Magelang yang saat ini masih berada di Dinas Kesehatan, yang kedepan diharapkan tidak hanya di Dinkes saja.
“Mungkin juga kenapa dipilih Srumbung, karena wilayah ini adalah KRB (Kawasan Rawan Bencana) Merapi,” tukasnya (ang/aha)