Ratusan Warga di Kabupaten Magelang Mulai Mengungsi

ANGKUT PENGUNGSI : Relawan dan petugas sedang membawa salah satu warga pengungsi di TEA Deyangan Kecamatan Mertoyudan Kab Magelang (Hadianto/wartamagelang.com)

MAGELANG (wartamagelang.com) Rekomendasi yang dikeluarkan oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) bahwa tiga desa harus dievakuasi, langsung direspon oleh warga Kabupaten Magelang. Ratusan warga dari tiga desa di Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang pun langsung mengungsi di tempat pengungsian sister village atau desa bersaudara.

Hal ini disampaikan Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Magelang Nanda Cahyadi Pribadi, Jum’at (06/11/2020) saat pers rilis di Ruang Command Center, Setda Kabupaten Magelang.

“Dengan naiknya status Merapi ini Pemerintah Daerah bersinergi dengan TNI, Polri, BPBD, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan untuk melakukan langkah antisipasi agar ketika terjadi situasi kritis tidak menimbulkan banyak korban, salah satunya dengan mengevakuasi warga ketempat yang lebih aman, yaitu dengan mengungsi ke desa-desa penyangganya (sister village),” katanya.

Nanda mengungkapkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang telah berkoordinasi dengan pihak Kecamatan Dukun, terutama dengan Kepala Desa Ngargomulyo, Krinjing, dan Paten untuk segera mengevakuasi beberapa warganya. Data warga yang mengungsi, kata Nanda, antara lain, untuk Dusun Babadan 1 Desa Paten rencananya akan mengungsi ke Desa Banyurojo, Kecamatan Mertoyudan dengan jumlah pengungsi 120 jiwa. Untuk Dusun Babadan 2 jumlah pengungsi sebanyak 33 jiwa yang akan berangkat mulai pukul 13.00 WIB menuju Desa Mertoyudan.

Untuk Desa Krinjing sebanyak 160 pengungsi yang terdiri dari, Dusun Trono 50 jiwa, Trayem 50 jiwa, dan Pugeran 60 jiwa dengan menggunakan 6 unit mobil yang dikawal dengan ambulance desa dan mobil Polsek setempat menuju ke Desa Deyangan. Untuk Desa Ngargomulyo sendiri diperkirakan mencapai 130 pengungsi yang akan mengungsi ke Desa Tamanagung, Kecamatan Muntilan.

“Ini hanya data sementara saja, mungkin sewaktu-waktu juga bisa bertambah melihat situasi dan kondisinya juga. Tapi semoga saja kondisi Merapi bisa melandai lagi,” paparnya.

Nanda memastikan, dalam proses evakuasi tersebut para petugas di lapangan, harus selalu mengedepankan disiplin Protokol Kesehatan Covid-19.

“Termasuk dari proses evakuasi sampai dengan penempatan di tempat pengungsian nanti harus mengedepankan protokol kesehatan, seperti memilah usia rentan dan memberi jarak atau skat pada setiap KKnya,” tukasnya (coi/aha)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)