Penghitungan TPP 2021, Pemkot Magelang Terapkan Aplikasi E-Kinerja
![](https://wartamagelang.com/wp-content/uploads/2021/01/WhatsApp-Image-2021-01-07-at-16.09.36-1.jpeg)
APLIKASI TPP : Ilustrasi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Sekretariat Daerah Kota Magelang. Pemkot Magelang akan mulai menerapkan aplikasi E-kinerja untuk menghitung Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) tahun 2021 (Dok Prokompim Kota Magelang)
MAGELANG (wartamagelang.com) – Mulai tahun 2021 ini, Pemerintah Kota Magelang akan menerapkan aplikasi E-Kinerja di jajaran ASN. Aplikasi ini untuk merumuskan kebijakan pemberian Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) ASN.
Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Magelang, Aris Wicaksono, Jum’at (08/01/2021) mengatakan, pemberian TPP dilaksanakan sesuai Keputusan Menteri Dalam Negeri nomor 900-4700 tahun 2020 tentang Tata cara persetujuan Menteri Dalam Negeri terhadap tambahan penghasilan pegawai aparatur sipil negara di lingkungan pemerintah daerah. TPP, kata Aris, akan diberikan kepada ASN berdasarkan produktivitas kerja dan disiplin kerja.
“Keputusan Mendagri tersebut menjadi dasar pemberian TPP ASN. Nantinya setiap ASN harus menyusun rencana kerja dan melaporkan hasil kerja melalui aplikasi e-Kinerja,” katanya.
Aris mengaku, telah melakukan sosialisasi, termasuk workshop kepada para ASN di Kota Magelang untuk mendukung penerapan TPP dengan sistem baru tersebut. Mereka harus mengisi aplikasi e-kinerja , dengan membuat Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) tahunan, bulanan, dan laporan kegiatan harian.
Disamping itu setiap ASN wajib melakukan presensi setiap hari melalui aplikasi Lakone yang berbasis android. Khusus untuk ASN yang melaksanakam Work From Home (WFH), menurutnya, tetap mempunyai kewajiban untuk menginput aktivitas/laporan kegiatan hariannya melalui aplikasi e-kinerja.
Aris memastikan, kebijakan ini praktis menuntut para ASN untuk lebih disiplin dan produktif. Jika tidak, kata Aris, ada konsekuensi pengurangan TPP ASN diberlakukan kepada Pegawai yang tidak masuk kerja, pegawai yang terlambat masuk kerja, pegawai yang pulang kerja sebelum waktunya, dan pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin.
“Sedangkan terkait produktivitas kerja TPP akan diberikan penuh kepada ASN yang tercapai target kinerjanya pada bulan berjalan,” urainya.
Aris menyebutkan, besaran basic TPP per kelas jabatan berdasarkan indeks TPP masing-masing daerah. Begitu juga penerimaan TPP setiap ASN di satuan kerja juga berbeda disesuaikan beberapa kriteria, yakni beban kerja, prestasi kerja, kondisi kerja, dan kelangkaan profesi .
“Skema pemberian TPP memang tidak sama setiap daerah, karena besarannya ditentukan oleh indeks kapasitas fiskal daerah, indeks kemahalan konstruksi, dan indeks penyelenggaraan pemerintah daerah.” ujarnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Joko Budiyono menjelaskan, kinerja linier dengan tunjangan kinerja. Maka, kata Joko, ASN harus lebih disiplin dan memenuhi aturan-aturan berkaitan e-kinerja ini.
“Tentu kebijakan ini berdasarkan pertimbangan dan perhitungan matang. Tujuannya baik, agar kita, para ASN, lebih disiplin, taat aturan, dan produktif,” tegasnya (coi/aha)