Menteri Kebudayaan Negara Peserta G20 Akan Berkumpul di Borobudur
MAGELANG (wartamagelang.com) – Para menteri bidang Kebudayaan dari 20 negara G20 rencananya akan berkumpul dan melakukan pertemuan di kawasan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Rangkaian kegiatan telah tersusun dalam menyambut pertemuan yang berlangsung pada 12-13 September 2022 mendatang.
Koordinator Kebudayaan G20, Ananto Kusuma Seta, Kamis (08/09/2022) di sela-sela acara Pekan Konsolidasi Tenaga (Pekat) Budaya di Balkondes Karangrejo, Borobudur, Kabupaten Magelang, kepada wartawan, menjelaskan, agenda G20 kebudayaan di Indonesia merupakan agenda tahun ketiga. Untuk penyelenggaraan pertama, kata Ananto, dilangsungkan di Saudi Arabia, dan dilanjutkan di Italia pada tahun 2021.
“Nah pesan dari italia itu, kita tangkap Indonesia sebagai negeri ketiga yang menjadi tuan rumah G20 kebudayaan. Karena itu pas dengan isu-isu sekarang ini seperti COVID, maka kita merumuskan tema besar yang harus dibahas G20 dunia adalah Jalan Kebudayaan untuk Kesejahteraan,” katanya.
Ananto mengatakan, kesadaran bahwa dunia sedang tidak baik-baik saja, memerlukan aksi-aksi nyata untuk menghentikan krisis lingkungan hidup. Melalui pertemuan budaya ini, kata Ananto, akan memberi pesan kepada dunia.
“Yang menarik kita akan memberikan pesan, bahwa ada negara yang perang (Ukraina vs Rusia). Dua negara besar yang perang, kita akan tunjukkan orkestra akan menyatukan. Karena pemain dari 2 negara berantem itu berdiri berdampingan memainkan peralatan musik sehingga pesannya budaya adalah menyatukan dunia,” bebernya.
Ananto menyebutkan, dalam pertemuan para menteri bidang kebudayaan akan dilaksanakan agenda pada Senin (12/09/2022) kirab budaya dari Candi Pawon menuju Taman Lumbini, Candi Borobudur.
“Dalam kirab budaya ini akan diikuti 20 desa se-Kabupaten Magelang. Kemudian dilanjutkan dengan pertemuan setingkat dirjen yang akan merumuskan apa-apa yang disepakati dalam pertemuan,” imbuhnya.
Kemudian, kata Ananto, selanjutnya, pada pukul 16.30 WIB sampai 17.00 WIB, para menteri akan menanam pohon di Kenari, Candi Borobudur.
“Malamnya ada orkestra G20, menampilkan para musisi muda dari 20 negara,” ucapnya.
Selanjutnya, pada Selasa (13/09/2022) di pagi hari, menurut Anandto, akan ada pertemuan para menteri di Hotel Plataran Borobudur. Pertemuan tersebut, kata Ananto, akan berlangsung tertutup dikarenakan pertimbangan keamanan.
“Kemudian pada malam harinya ditutup dengan Ruwat Bumi di Candi Borobudur. Lalu pada Rabu (14/09/2022) pagi mereka (para menteri-red) akan naik Candi Borobudur,” jelasnya.
Sementara, Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Ristek, Hilmar Farid, menyebutkan, Pekan Konsolidasi Tenaga Budaya (PEKAT Budaya) adalah program pendukungan Direktorat Jenderal Kebudayaan yang menyajikan beragam aktivitas budaya seperti seminar, diskusi informal, workshop, pameran, dan pertunjukkan. PEKAT Budaya, kata Hilmar, sekaligus menjadi ruang temu para stakeholder dan pelaku budaya untuk saling berdialog memberikan pandangan tentang “Kebudayaan untuk Kehidupan yang Berkelanjutan”.
“Forum musyawarah kolektif yang mempertemukan pelaku budaya, akademisi dan warga desa ini diharapkan dapat menciptakan pesan kunci rumusan ‘Amanat Borobudur’, yang akan disampaikan pada pertemuan tingkat menteri negara-negara G20 pada 13 September 2022.
“Ada amanat Borobudur yang dibicarakan, dirumuskan pada akhir oleh teman-teman nanti tentu akan berbentuk dokumen. Pada waktunya akan disampaikan langsung kepada menteri-menteri yang bersidang pada tanggal 13,” ujarnya.
Hilmar mengatakan, pada Senin (12/09/2022), pukul 08.00 WIB akan ada kirab budaya yang diikuti dari seluruh desa-desa di Borobudur. Menurut Hilmar, peserta kirab berasal dari 20 desa di wilayah Kecamatan Borobudur.
Kirab Budaya ini, kata Hiilmar, adalah manifestasi dari keseriusan masyarakat untuk mencipta perubahan gaya hidup, suatu pengejawantahan dari tenaga kolektif pelaku budaya sebangsa dan setanah air untuk menciptakan dunia baru yang lebih adil, makmur dan sejahtera secara jasmani dan rohani (ang/aha)