Kuota Vaksin Kabupaten Magelang Diprioritaskan Untuk Tenaga Kesehatan

Kasi Surveilan dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Dwi Susetyo (Dok Prokompim Kab Magelang)
MAGELANG (wartamagelang.com) – Pemerintah Kabupaten Magelang memastikan bahwa kuota vaksin yang diterima akan diprioritaskan untuk tenaga kesehatan. Pasalnya, tenaga kesehatan merupakan prioritas dalam kebencanaan.
Hal ini diungkapkan Kasi Surveilan dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Dwi Susetyo, Jum’at (18/12/2020) saat Press Conference Penanganan Covid-19 Kabupaten Magelang di Ruang Command Center Komplek Setda Kabupaten Magelang. Dwi menjelaskan, hingga saat ini Indonesia masih mempersiapkan vaksin untuk Covid-19. Nantinya vaksin yang akan digunakan di Indonesia sendiri adalah vaksin Sinovac.
“Terkait vaksin untuk Covid-19, sampai saat ini proses kita masih dalam persiapan. Kalau di negara lain seperti Inggris dan USA sudah melakukan vaksinasi menggunakan vaksin Pfizer, sementara saat ini Indonesia lebih memilih vaksin Sinovac yang sebagian masih dalam uji coba dan akan diolah oleh Biofarma, dan pada saatnya nanti akan diberikan kepada sasaran prioritas (tenaga kesehatan) yang melayani langsung masyarakat di lapangan baik di rumah sakit dan puskesmas,” katanya.
Dwi menyebutkan, jumlah vaksin yang akan diterima oleh Jawa Tengah sebanyak kurang lebih 100.000-120.000 ampul.
“Maka kalau dibagi dengan 35 Kabupaten/Kota, maka Kabupaten Magelang kurang lebih mendapatkan 2.700 vaksin yang akan diprioritaskan bagi tenaga kesehatan, karena dalam filosofi kebencanaan yang diprioritaskan adalah orang yang menolong supaya mereka bisa menolong yang lebih perlu ditolong,” imbuhnya.
Dwi memastikan, pihaknya saat ini sedang mempersiapkan sistem informasi PCare (Primary Care) pelayanan imunisasi. Tanggal 14 Desember 2020 lalu, kata Dwi, telah diterbitkan Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang terkait fasilitas kesehatan tentang pelaksanaan vaksinasi Covid-19.
“Jadi nanti setiap orang yang akan meminta pelayanan vaksinasi harus mendaftar terlebih dahulu kemudian di data dan disiapkan, sehingga setiap pelayanan kesehatan mampu memberikan pelayanan optimal dan akuntabel,” terangnya.
Dwi juga menambahkan, dalam sistem PCare, maka rumah sakit yang disiapkan terlebih dahulu adalah rumah sakit negeri yang terdiri dari 29 Puskesmas ditambah RSUD Merah Putih dan RSUD Muntilan.
“Saat ini baru rumah sakit itu dulu yang kita siapkan PCarenya karena puskesmas itu sudah bekerjasama dengan BPJS dan fasilitas PCare ini dari BPJS. Otomatis bisa langsung menggunakan user dan akunnya,” pungkasnya (coi/aha)