Kunjungi Pemkab Banyuwangi, Wakil Wali Kota Magelang Kagumi Transformasi Pembangunan

TUKAR CINDERAMATA : Wakil Wali Kota Magelang KH Mansyur didampingi Sekda Hamzah Kholifi, bertukar cinderamata dengan Wakil Bupati Banyuwangi Sugirah saat kunjungan kerja (Hadianto/wartamagelang.com)
BANYUWANGI (wartamagelang.com) – Pemkot Magelang bersama insan media melakukan kunjungan kerja ke Pemkab Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, Kamis (24/1/2025). Tujuan kunjungan kerja tersebut yakni untuk studi banding kolaborasi serta mempelajari pesatnya pembangunan di Kabupaten Banyuwangi.
Rombongan Pemkot Magelang dipimpin oleh Wakil Wali Kota Magelang KH Mansyur, Sekda Kota Magelang Hamzah Kholifi, Asisten Sekda, Staf ahli, Kepala OPD serta wartawan yang bertugas meliput di Kota Magelang. Rombongan diterima langsung oleh Wakil Bupati Banyuwangi Sugirah, di ruang Minakjinggo Pemkab Banyuwangi.
Turut mendampingi Kepala Diskominfo Kabupaten Banyuwangi Budi Santoso, Kepala Bappeda Kabupaten Banyuwangi Suyanto Waspo Tondo, dan juga perwakilan PWI Kabupaten Banyuwangi.
Wakil Wali Kota Magelang KH Mansyur, dalam sambutannya, mengaku sangat kagum dengan perkembangan Kabupaten Banyuwangi. Bahkan, KH Mansyur sangat mengapresiasi smabutan dari Pemkab Magelang.
“Alhamdulilah kami diterima dengan baik di Kabupaten Banyuwangi. Tujuan paling utama, kami silaturahim dan ngasruh kawruh. Kabupaten Banyuwangi sangat kondang, banyak keberhasilannya, sangat membanggakan,” imbuhnya.
KH Mansyur menuturkan, dalam kunjungan kerja kali ini, pihaknya selain membawa pimpinan OPD, juga mengajak media lokal maupun nasional yang bertugas di Kota Magelang.
KH Mansyur menyebut, Kota Magelang merupakan kota yang kecil hanya kurang lebih 15 km2, penduduk hanya 100 ribu. Kota Magelang, kata KH Mansyur, mempunyai tiga kecamatan dan 17 kelurahan.
“Kota Magelang kota kecil, pembangunan didukung pemberitaan oleh media. Kami dengan insan pers sudah terjalin kerjasama yang harmonis. Kerjasama dengan media mempengaruhi transparansi pembangunan,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Wali Kota menyebut bahwa Kota Magelang merupakan kota jasa, karena tidak punya SDA.
“Kami hanya punyanya SDM. Kota Magelang dekat dengan Candi Borobudur, sehingga berpengaruh pada wisata. Kota Magelang juga dikenal sebagai kota militer. Selain itu, Kota magelang dekat dengan Yogyakarta, sehingga kualitas pendidikan meningkat,” tutur Mansyur.
Wakil Bupati Banyuwangi, Sugirah, mengaku sangat senang karena dikunjungi Pemkot Magelang. Kunjungan ini, kata Sugirah, merupakan silaturahmi yang memberi manfaat.
“Kabupaten Banyuwangi merupakan kabupaten terluas di Jatim, luas 3598 km, dengan jumlah penduduk 1,3 juta yang memiliki 25 kecamatan dan 217 lurah/desa,” tandasnya.
Sugirah menyampaikan, membangun Banyuwangi membutuhkan anggaran besar. Selain anggaran besar, kata Sugirah, juga membutuhkan kerjasama dan kolaborasi bersama termasuk media
“Banyuwangi dikenal sebagai kota santet. Ada perjuangan Bupati yang dulu, yakni Bapak Abdullah Azwar Annas dirubah menjadi kota internet. Setelah covid, langsung berbenah dengn program Banyuwangi reborn. Banyuwangi kini menjadi kabupaten inovatif,” bebernya.
“Banyuwangi punya keuntungan, punya demografi yang luarbiasa. Punya segitiga emas yakni Kawah Ijen, Alas Purwo atau plengkung, dan Sukamade. Sukamade terkenal dengan penyu, juga laut biru yang luarbiasa,” urainya.
Kepala Diskominfo Kabupaten Banyuwangi Budi Santoso, menyebut bahwa image kota santet sudah melekat. Menurutnya, image itu tidak menjadi beban, tapi justru menjadi semangat.
“Tahun 2013, Banyuwangi society memasang area wifi di tanah publik. Semua desa sudah terkoneksi. Smart kampong sehingga keuangan desa secara realtime. Alhamdulillah dua tahun Banyuwangi terbaik se-Indonesia,” ucapnya.
Kepala Bappeda Kabupaten Banyuwangi Suyanto Waspo Tondo, menambahkan, Kabupaten Banyuwangi terletak di ujung timur Pulau Jawa. Meski demikian, kata Suyanto, pihaknya telah terkoneksi dan terhubung oleh teknologi.
“Meski kami diujung Pulau Jawa tapi kami tidak kalah dengan kota di tengah Pulau Jawa. Luasnya wilayah terhubung oleh teknologi,” tukasnya (had/aha)