Keroncong Kereta Uap Tampil Memukau Di Hari Ke-3 Event Museum Sudirman

Penampilan Keroncong Kereta Uap pada Event Museum Sudirman, Kamis (03/13/2024)

Penampilan Keroncong Kereta Uap pada Event Museum Sudirman, Kamis (03/13/2024), Foto: Nurul Hidayah/wartamagelang.com

KOTA MAGELANG (wartamagelang.com) – Memasuki hari ketiga Event Museum Sudirman, Keroncong Kereta Uap tampil menghibur pengunjung. Membawakan lagu berbagai genre dan bahasa. Tampil pada sore hari Kamis, (03/10/24) di Taman A. Yani.

Event Museum Sudirman terus berlanjut sampai memasuki hari ketiga. Masih bertempat di Taman A. Yani, menampilkan Keroncong Kereta Uap. Grup Keroncong asal Magelang ini, membawakan sekitar 12 lagu dari yang berbahasa Jawa sampai bahasa Inggris. Lagu-lagu tersebut antara lain Komang, Keroncong Kemayoran, Lintang Sewengi, I Don`t Want to Talk About It, Pergi untuk Kembali, Gethuk, Koyo Jogja Istimewa, Ruang Rindu, Sepanjang Jalan Kenangan, dll.

Keroncong Kereta Uap terdiri dari 10 orang, 8 orang memainkan alat musik dan 2 orang sebagai vokalis. Mereka adalah Aris (Saksofon), Budi (Cak), Wahid (Cuk), Gono (Drum), Geovani (Bass), Arif (biola), Tio (gitaris), Dea (vokal perempuan) dan Iyan (vokal laki-laki).

“Keroncong kereta Uap terbentuk sudah lama, kurang lebih tahun 2013 atau 2014, semua personel pun asli orang Magelang semua,” kata Dea vokalis Keroncong Kereta Uap.

Dea menambahkan bahwa lagu-lagu yang dibawakan adalah lagu yang mereka pilih dari segala jenis lagu seperti keroncong murni dan lagu modern mengikuti perkembangan musik. Persiapan yang dilakukan untuk acara ini cukup matang dengan waktu kurang lebih satu minggu.

“Saya sangat menyukai event seperti ini. Event seperti ini sangat penting untuk edukasi kita, event ini digelar disamping jalan raya sehingga banyak masyarakat yang tahu, semoga tahun-tahun kedepan diadakan event seperti ini dan dapat berkembang lebih baik dan sukses,” tambahnya.

Selain dapat menikmati penampilan dari Keroncong Kereta Uap, pengunjung juga dapat membeli makanan dan minuman yang tersedia di sana. Ada juga stand-stand yang berkaitan dengan sejarah dan tempo dulu. Misalnya stand museum BPKRI, stand Disperpus, stand moentilan vintage, stand Tidar Clasik, stand Potret Lawas Pakde Wotok, stand Majalah Lawas, Komunitas Sepeda Tua VOC, stand Omah karikatur, dan stand Sangaji.

Disediakan pula spot foto bertemakan Sudirman yang terdapat replika tandu Sudirman. Siap memanjakan mata para pengunjung Festival Sudirman. (mg3/mg4/wq)

Penulis : Asmita Yuthia dan Nurul Hidayah

Editor : Freddy Sudiono Uwek

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)