Kecil-Kecil Cabe Rawit, Anak SD Dari Cikampek Karawang Tampil Menari Di FLG XXIII

Foto:

Tari “Jaipong Rawa Gede” dari Sanggar Rumah Seni Anti Production Cikampek Karawang di FLG XXIII Dusun Keron, Desa Krogowanan, Kecamatan Sawangan, pada Sabtu, (28/09/2024).Foto: Asmita Yusthia

MAGELANG (wartamagelang.com) – Delapan belas anak usia sekolah dasar tampil membawakan tari “Jaipong Rawa Gede” di Festival Lima Gunung XXIII di Sanggar Saujana, Dusun Keron, Desa Krogowanan, Kecamatan Sawangan, pada Sabtu, (28/09/2024).

Sanggar Rumah Seni Anti Production mengirimkan 18 anak didiknya untuk tampil pada sore hari. Sanggar seni yang berasal dari Cikampek Karawang ini membawakan tari “Jaipong Rawa Gede” yang merupakan tari asal daerahnya.

Tari “Jaipong Rawa Gede” menceritakan tentang pembantaian 35 orang penduduk Rawagede yang dibunuh tanpa alasan jelas oleh tentara Belanda pada 4 Oktober 1948. Cerita tersebut merupakan salah satu sejarah kelam Karawang, dan terkenal dengan nama Rawagede massacre.

Tidak hanya dari anak usia sekolah dasar, rombongan RS Anti Production juga membawa penari usia SMP,  Mahasiswa dan orang tua anak sanggar.

“Sanggar Seni Anti Production ini berdiri pada tahun 2015 yang berasal dari Cikampek Karawang,” kata teh Anti dari RS Anti Production Cikampek Karawang.

Pada FLG XXIII kali ini, tambah teh Anti, akan menampilkan dua penampilan yaitu Tari “ Jaipong Rawa Gede” dan ”Tari Jaipong Nyi Bentang.

“Ini merupakan kali kedua kami mengikuti FLG XXIII. Tahun lalu didukung Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dari Kabupaten Karawang, tapi kalau tahun ini kita gerak mandiri dari sanggar atas support orang tua siswa dan para donatur,” pungkas teh Anti mengakhiri statementnya dengan awak media. (mg3/wq)

Penulis: Asmita Yuthia

Editor: Freddy Sudiono Uwek

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)