Jaga Sumber Mata Air, Pemkot Magelang Terima Hibah 21 Titik Sumur Resapan

HIBAH SUMUR : Penandatanganan naskah hibah sumur resapan, Jumat (15/1/20201)antara Pemkot Magelang dengan USAID IUWASH PLUS di Ruang Pangripta Bappeda Kota Magelang (Dok Prokompim Kota Magelang)

MAGELANG (wartamagelang.com) Pemerintah Kota Magelang mendapat hibah 21 titik sumur resapan di Kelurahan Wates, Kecamatan Magelang Utara. Sumur resapan ini untuk menjaga dan melindungi kelestarian dan kesinambungan pasokan air baku mata air Tuk Pecah.

Sumur resapan ini hibah dari USAID Indonesia Urban Water, Sanitation and Hygiene – Penyehatan Lingkungan Untuk Semua (IUWASH PLUS). Pembangunan sumur resapan senilai total Rp 48 juta ini untuk meningkatkan akses air minum bagi masyarakat di wilayah ini. Pembangunan ini juga hasil Kajian Kerentanan Mata Air (KKMA) untuk mengkonservasi sumber mata air Tuk Pecah sebagai satu-satunya sumber mata air yang berada di Kota Magelang.

Penandatanganan naskah hibah dilaksanakan bersamaan dengan Workshop Closing Program Pengembangan Kapasitas Pemerintah Daerah dalam Melaksanakan Rencana Aksi Kajian Kerentanan Mata Air (KKMA) Melalui Sumur Resapan, Jumat (15/1/20201)di Ruang Pangripta Bappeda Kota Magelang.

Wakil Wali Kota Magelang, Windarti Agustina menjelaskan, pemenuhan kebutuhan air minum masyarakat di Kota Magelang saat ini mengandalkan dari mata air atau air tanah. Sedangkan sebagian besar mata air berada di luar wilayah Kota Magelang.

“Dari 6 mata air sumber air minum Kota Magelang, 5 diantaranya berada di wilayah Kabupaten Magelang, hanya sumber mata air Tuk Pecah yang berada di wilayah Kota Magelang,” katanya.

Windarti juga menunjukkan data hasil studi KKMA yang dilaksanakan oleh USAID IUWASH PLUS, ditemukan fakta bahwa debit semua mata air sumber air minum penduduk Kota Magelang mengalami penurunan disebabkan semakin berkurangnya daerah imbuhan mata air/ tangkapan air. Sementara berdasarkan Studi Kerentanan mata air Tuk Pecah, sumber mata air yang memiliki luas sekitar 10.349,21 hektar tersebut terus mengalami penurunan debit air.

Windarti menuturkan, jika dibandingkan dengan debit tahun 2005, didapat fakta bahwa debit mata air Tuk Pecah pada tahun 2019 telah mengalami penurunan 30,14 liter per detik hingga 125,86 liter per detik, atau mengalami penurunan 8 sampai 16 liter per tahun.

Windarti memastikan, Pemkot Magelang berkomitmen untuk menjaga dan melindungi kelestarian dan kesinambungan pasokan air baku mata air Tuk Pecah. Hal ini mengingat fungsi dan peranan mata air Tuk Pecah sebagai sumber utama penyediaan dan pelayanan air minum bagi masyarakat Kota Magelang.

“Kita juga pastikan bahwa Pemkot Magelang akan meneruskan program konservasi air melalui replikasi pembuatan sumur resapan air hujan ini ke depan, serta mencari alternatif sumber air minum dan konservasi air hujan untuk keberlanjutan penyediaan air minum,” ujarnya.

Perwakilan USAID IUWASH PLUS, Alifah Lestari menjelaskan bahwa tidak mudah bagi pihaknya melaksanakan seluruh rangkaian program implementasi peningkatan akses air minum dan sanitasi serta perbaikan perilaku higiene masyakarat di masa pandemi Covid-19 ini.

“Ini adanya dukungan warga, khususnya warga RW 07 Kelurahan Wates Kecamatan Magelang Utara telah melancarkan segala sesuatunya,” tukasnya (coi/aha)

CATEGORIES
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)